Dewasa Muda (Young Adulthood) dan Tugas Perkembangannya

Bee (1996) menyebutkan bahwa indiviu yang masuk ke dalam tahap perkembangan dewasa muda adalah mereka yang berusia antara 18 - 25 tahun. Pada tahap ini seseorang akan menyelesaikan pendidikan pada jurusan tertentu, dimana membutuhkan pembelajaran yang intensif dan pengingatan, berpisah dari orang tua dan membangun kehidupan yang mandiri, bekerja, menikah, dan menjadi orang tua, juga akan lebih sering berpindah dan mengubah pekerjaan serta menghasilkan perubahan kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan pada waktu lainnya dalam hidup. 
 
Pendapat ini mirip dengan Dariyo (2008), yang mengatakan bahwa sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampai taraf akademi atau universitas dan kemudian mereka akan segera memasuki jenjang karier dalam pekerjaannya. Kehidupan psikososial dewasa muda akan semakin kompleks dibandingkan dengan remaja karena selain bekerja, mereka akan memasuki kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan tetap harus memperhatikan orang tua mereka.
Dewasa Muda (Young Adulthood) dan Tugas Perkembangannya
 
Perubahan-perubahan juga terjadi pada masa dewasa muda ini. Perubahan yang terjadi menurut Bee (1996) adalah perubahan kognitif dimana kemampuan kognitif ini meningkat di hampir setiap pengukuran. Perubahan yang kedua adalah perubahan peran keluarga dan gender, dimana akan menikah dan mengetahui secara jelas mengenai perbedaan peran antara pria dan wanita. Ketiga, perubahan hubungan juga terjadi, dimana lebih menekankan pada hubungan pertemanan dan percintaan. Perubahan keempat adalah perubahan kepribadian yang di tahap dewasa muda ini berada di tahap intimasi atau keintiman dimana seseorang akan menemukan diri dalam diri orang lain. Jika para dewasa muda membentuk persahabatan yang sehat dan hubungan akrab dengan orang lain, keintiman ini akan tercapai (Santrock, 2007). Perubahan terakhir adalah mengenai tugas-tugas dari dewasa muda, yaitu berpisah dari keluarga, memulai kehidupan berkeluarga, mencari kerja, dan menciptakan pola kehidupannya sendiri.

Menurut Havinghurst (dalam Dariyo, 2008), ada empat tugas perkembangan dewasa muda. Tugas yang pertama adalah mencari dan menemukan pasangan hidup. Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun kehidupan rumah tangga selanjutnya. Mereka akan menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Tugas yang kedua adalah membina kehidupan rumah tangga. Pada usia ini sebagian besar dari mereka telah meyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SMU (Sekolah Menengah Umum) atau universitas. Setelah itu mereka akan memasuki dunia kerja guna mengejar karier mereka. Dari sini, mereka akan mempersiapkan dan membuktikan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi kepada orang tua. Sikap mandiri ini juga merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Namun, lebih dari itu mereka juga harus mampu membangun, membina dan menyesuaikan diri dalam kehidupan berumah tangga. Serta juga mampu mendidik anak-anak mereka kelak dan tetap menjaga hubungan baik dengan kedua orang tua maupun saudara.

Tugas yang ketiga adalah meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga. Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU (Sekolah Menengah Umum) atau universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan ilmu dan keahliannya. Mereka berupaya menekuni karier dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Apabila mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebaliknya, apabila mereka tidak cocok antara minat atau bakat dengan jenis pekerjaannya, mereka akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan lain yang sesuai dengan mereka. Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang meyala-nyala dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja.

Terakhir adalah tugas yang keempat yaitu menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Warga negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara, seperti (1) mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan, (2) membayar pajak, (3) menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak tercela di mata masyarakat, dan (4) mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan di masyarakat. Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat.

Subscribe to receive free email updates: