Pengertian, Penjelasan, Dan Fungsi Metodologi
Enjiner (insinyur) menerapkan ilmu-ilmu terutama ilmu murni untuk menemukan solusi yang sesuai dalam pemecahan masalah-masalah di lapangan. Sekarang mereka juga dipaksa untuk memiliki ilmu pengetahuan yang relevan dengan proyek-proyek desain mereka, sehingga diharapkan terus belajar sepanjang karirnya.
Dalam praktek, yang paling dibutuhkan adalah solusi atau pemecahan masalah. Jadi dalam rekayasa teknologi yang perlu diperhatikan adalah mengidentifikasi, memahami dan mendefinisikan kendala yang ada baik dari segi permasalahan utama maupun sumber daya untuk memecahkan permasalahan tersebut. Keterbatasan sumber daya diantaranya fisik, imajinatif, keterbatasan teknis , fleksibelitas dan lain-lain. Kemudian meninjau persyaratan yang diperlukan. Dan akhirnya dicapai pemecahan yang mungkin menurunkan spesifikasi, disesuaikan dengan batasan sumber daya, tetapi masih di dalam persyaratan. Kemudian melakukan pengujian dalam penerapan di lapangan dan diadakan evaluasi untuk memaksimalkan hasil yang ada.
Karena pada umumnya, mendapatkan beberapa alternatif solusi, sehingga harus menguji dan mengevaluasi yang paling optimal untuk diterapkan. Untuk mmprediksi hal ini umumnya diperlukan beberapa hal, antara lain prototipe, skala model, simulasi, tes destruktif, tes non-destruktif, dan lain-lain. Hal ini untuk memastikan alternatif yang paling optimal. Selain itu harus juga memikirkan masalah keselamatan. Namun semakin tinggi tingkat keselamatan, dapat mengakibat desain kurang efisien.
Dalam rekayasa teknologi ada pula studi tentang produk yang gagal, yang disebut teknik forensik. Studi ini bertujuan untuk memberikan masukkan para desainer melalui evaluasi produk atau desain di dalam kondisi lapangan dan mengalami kegagalan. Hal ini diperlukan untuk menentukan penyebab atau penyebab kegagalan.