Sektor Pertanian Hortikultura

Sektor Pertanian Hortikultura
Mengingat bahwa perekonomian masyarakat Karo sangat didominasi oleh sektor pertanian, dimana sampai saat ini sektor pertanian memberikan kontribusi lebih dari 60 persen setiap tahun bagi pembentukan produk domestik regional bruto ( PDRB ) Kabupaten Karo. Adapun sub sektor yang dominan bagi sektor pertanian yang disoroti disini adalah sub sektor hortikultura. Hortikultura berasal dari kata ” hortus” ( garden atau kebun ) dan ” colore ” ( = to cultirate atau budidaya ). Secara harfiah istilah hortikultura diartikan sebagai usaha membudidayakan tanaman buah – buahan, sayuran dan tanaman hias (Edmon et al, 1975), sehingga hortikultura merupakan suatu cabang dari ilmu pertanian yang mempelajari tentang budidaya buah – buahan, sayuran dan tanaman hias. Sedangkan dalam GBHN 1993 – 1998, selain buah – buahan, sayuran dan tanaman hias yang termasuk dalam kelompok hortikultura adalah tanaman obat – obatan. Su’ud Hassan, 2007 mengatakan bahwa hortikultura terdiri dari :

A. Tanaman Buah – Buahan
Ilmu yang mempelajari tentang tanaman buah – buahan disebut pomologi, sedangkan orang – orang yang mengusahakannya disebut pomologist. Pengertian buah pada hortikultura agak berbeda dengan pengertian buah pada ilmu botani, ataupu ekonomi. Umpamanya mentimun dalam arti botani adalah buah, tetapi dalam arti hortikultura tergolong kedalam sayur – sayuran. Begitu juga dengan buah labu dalam hortikultura dan buah tomat di Indonesia termasuk dalam golongan buah, tetapi di negara yang sudah maju digolongkan kedalam sayur – sayuran. Dengan demikian yang digolongkan kedalam buah dinegara ini adalah buah yang dihasilkan oleh tanaman tahunan ( perennial crops )

B. Tanaman Sayur – Sayuran
Ilmu yang mempelajari tentang tanaman sayur – sayuran disebut olericulture dan orang yang mengusahakannya disebut olericulturist. Pengertian bahwa sayur – sayuran hanyalah hasil yang dipanen dari tanaman tahunan ( annual crops ) atau tanaman muda/semusim baik yang menghasilkan buah, batang, umbi dan lain – lain tidaklah tepat. Ini dikarenakan ada juga sayur – sayuran yang dipetik dari tanaman tahunan seperti melinjo dan daun jambu mete, daun kangkung, sebangsa pakis dan lain – lain.

C. Tanaman Bunga
Ilmu yang mempelajari bunga – bungaan disebut floricultura, sedangkan orang yang mengusahakan disebut floricultureti, tidaklah semata – mata berarti suatu bidang tanaman bunga – bungaan, tetapi juga tanaman yang tidak berbunga yang biasanya dipergunakan untuk menghiasi baik berupa semak – semak maupun rumput – rumputan.

Hal – hal lain yang termasuk kedalam hortikultura :
1.      Land scaping : meliputi planning dan pengaturan daripada pekerjaan, tempat tinggal dan tanam tanaman umum, juga letak bangunan – bangunannya, jalan, pangan, taman untuk rekreasi dan lain – lain.
2.      Pemeliharaan tanaman – tanaman dalam taman,  kebun ( nursery production ). Meliputi seluruh tanaman dalam bidang hortikultura.
3.      Seed Production, merupakan bagian penting terutama untuk benih–benih sayur–sayuran dan bungan–bungaan, untuk menghasilkan benih sayur – sayuran dan bunga – bungaan daerah tropis bukanlah suatu hal yang mudah, bahkan sering tidak berhasil sama sekali. Kebanyakan tanaman sayuran baru mau berbuah ( menghasilkan biji ) didaerah – daerah dingin, sehingga untuk Indonesia benih – benih terpaksa diimpor.
4.      Pengolahan dan penyimpanan hasil ( processing and storage ). Ini merupakan bagian penting pada hortikultura, karena hampir semua hasil hortikultura bersifat tidak tahan lama, sehingga perlu adanya pengalengan oleh industri – industri.

Ditinjau dari fungsinya tanaman hortikultura dapat memenuhi kebutuhan jasmani sebagai sumber utama, mineral dan protein ( dari buah dan sayur ), serta memenuhi kebutuhan rohani karena dapat memberikan rasa tentram, ketenangan hidup dan estetika ( dari tanaman hias/bunga ). Sedangkan peranan hortikultura adalah :
1.  Memperbaiki gizi masyarakat.
2.  Memperbesar devisa negara
3.  Memperluas kesempatan kerja
4.  Peningkatan pendapatan petani dan,
5.  Pemenuhan kebutuhan keindahan dan kelestarian lingkungan

Namun ketika kita membahas masalah hortikultura perlu diperhatikan pula mengenai sifat khas dari hortikultura yaitu :
1.      Tidak dapat disimpan lama
2.      Perlu tempat yang lapang ( voluminous )
3.      Mudah rusak ( perishable ) dalam pengangkutan
4.      Melimpah ruah pada suatu musim dan langka pada musim lainnya
5.      Fluktuasi harganya tajam

Dengan mengetahui manfaat serta sifat – sifatnya yang khas, dalam pengembangan hortikultura agar dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap permasalahan hortikultura tersebut. Hortikultura adalah komoditas yang akan memiliki prospek yang sangat cerah menilik dari keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimilikinya dalam pemulihan perekonomian Indonesia dimasa mendatang. Oleh karena itu kita harus berani untuk memulai mengembangkannya pada saat ini. Seperti halnya negara – negara lain yang mengandalkan devisanya dari hasil hortikultura antara lain Thailand dengan berbagai komoditas hortikultura yang serba Bangkok, Belanda dengan bunga tulipnya, Nikaragua dengan pisangnya, bahkan Israel dari gurun pasirnya, kini telah mengekspor apel, jeruk, anggur dan lain sebagainya. Sementara pengembangan hortikultura di Indonesia pada umumnya masih dalam skala perkebunan rakyat yang tumbuh dan dipelihara secara alami dan tradisional, sedangkan jenis komoditas hortikultura yang diusahakan masih terbatas. Cakupan sub sektor hortikultura yang  dominan diusahakan oleh masyarakat Karo adalah tanaman sayuran dan buah – buahan yang meliputi tomat, kol, kentang, petsai/sawi, cabe, buncis, wortel, bawang prei, arcis, jeruk, markisah dan pisang. 

Subscribe to receive free email updates: