Pengertian Dan Penjelasan Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstark yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta – fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin,” Mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Sedangkan Kerlinger, menyebutkan konsep sebagai abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal – hal khusus. Jadi konsep merupakan sejumlah ciri atau standar umum suatu objek.” ( Kriyantono, 2006 : 17 ). Berdasarkan kerangka teroritis diatas, adapun konsep – konsep dalam penelitian ini sebagai berikut
Opini adalah suatu pernyataan mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan. Opini merupakan ” expressed statement ” yang bisa diucapkan dengan kata – kata, isyarat atau cara lain yang mengandung arti dan dapat dipahami maksudnya ( Meinanda, 1980, 29 ). Ini berarti opini harus dinyatakan, dengan demikian pengertian opini atau pendapat mempunyai dua unsur yakni :
1. Ada pernyataan
2. Mengenai masalah yang bertentangan
Disamping itu juga, opini dapat dinyatakan melalui media massa seperti televisi, radio maupun suratkabar atau majalah. Karena opini mempunyai ciri – ciri antara lain :
1. Mempunyai pendukung dalam jumlah besar.
2. Selalu diketahui dari pernyataan – pernyataan.
3. Merupakan sinthesa atau kesatuan dari banyak pendapat.
Sehingga opini ini bisa ditemukan dari berbagai kalangan. Selanjutnya suatu pendapat harus dinyatakan terlebih dahulu agar dapat dinilai sebagai pendapat atau opini publik, sebab sesuatu yang belum dinyatakan belum bisa disebut opini karena belum mengalami proses dalam diri manusia, sehingga masih merupakan sikap, Irish dan Protho ( Susanto, 1985, 92 ). Jadi yang dimaksud dengan opini publik adalah pendapat atau sikap masyarakat terhadap suatu masalah atau organisasi, dimana pembentukan opini publik melalui berbagai hal, pelayanan terhadap publik, opinion leader dan kegiatan komunikasi ( Hardiman, 2006, 87 ). Opini publik merupakan pendapat yang ditimbulkan oleh adanya unsur – unsur sebagai berikut :
1. Adanya masalah atau situasi yang bersifat kontroversial yang menimbulkan pro dan kontra.
2. Adanya kesempatan bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tersebut
3. Adanya publik yang terikat kepada masalah tersebut dan berusaha memberikan pendapatnya.
“Opini dan perasaan rakyat dapat disalurkan kedalam program – program pemerintah, sebab bagaimanapun yang berhubungan dengan fakta dilapangan adalah masyarakat – masyarakat yang mempunyai opini dan emosi “ ( Lipmann, Walter, 1998, 235 ).
Sementara, berbicara tentang fungsi media massa, Harold Lasswell dan Charles Wright merupakan sebagian dari pakar yang benar – benar serius mempertimbangkan fungsi dan peran media massa dalam masyarakat. Wright ( 1959 ) membagi media komunikasi berdasarkan sifat dasar pemirsa, sifat dasar pengalaman komunikasi, dan sifat dasar pemberi informasi. Lasswell ( 1984, 1960 ), pakar komunikasi dan profesor hukum di Yale University mencatat ada 3 fungsi media massa, pengamatan lingkungan, korelasi bagian – bagian dalam masyarakat untuk merespon lingkungan dan penyampaian warisan masyarakat dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Selain ketiga fungsi ini, Wright menambahkan fungsi keempat yakni hiburan ( Severin, 2005, 386 )
Media massa yang dimaksud disini adalah media massa cetak ( printed mass media ). Pada umumnya kalau kita berbicara mengenai pers sebagai media massa tercetak, maka kita harus terlebih dahulu memahami bahwa pers adalah lembaga kemasyarakatan ( social institution ) dan merupakan sub sistem dari kemasyarakatan dimana ia berada, bersama – sama dalam sub sistem lainnya. Dengan demikian maka pers tidak hidup secara sendiri, melainkan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga – lembaga kemasyarakatan lainnya. Bersama – sama dengan lembaga kemasyarakatan lainnya, pers berada dalam keterikatan organisasi bernama negara. Karenanya eksistensi pers dipengaruhi, bahkan ditentukan oleh falsafah negara dan sistem politik negara dimana pers itu hidup. Pers di negara mana dan dimasyarakat mana, ia berada sama – sama mempunyai fungsi universal yakni :
1. Memberikan Informasi ( to inform )
Menyiarkan informasi adalah tugas suratkabar yang pertama dan utama. Khalayak pembaca berlangganan atau membeli suratkabar karena memerlukan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini mengenai peristiwa yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain, apa yang dikatakan orang lain dan lain sebagainya.
2. Mendidik ( to educate )
Sebagai sarana pendidikan massa ( mass education ), suratkabar memuat tulisan – tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara implisit dalam bentuk berita, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana
3. Fungsi Menghibur ( to entertaint )
Hal yang bersifat hiburan sering dimuat suratkabar untuk mengimbangi berita – berita berat ( hard news ) dan artikel – artikel yang berbobot. Maksud pemuatan isi yang mengandung hiburan itu semata – mata untuk melemaskan ketegangan pikiran setelah para pembaca dihidangi berita dan artikel yang berat – berat.
1. Mempengaruhi ( to influence )
Fungsi mempengaruhi, menyebabkan suratkabar memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Secara implisit terdapat pada berita, sedangkan secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel
5. Pengawasan ( social control )
Jika suratkabar benar melaksanakan tugas sosial kontrolnya, akan banyak tantangan yang harus dijawab dengan sikap yang berani dan bijaksana. Dalam suatu situasi, suratkabar bisa dihadapkan kepada dua alternatif, mati terhormat karena memang prinsip, atau hidup tidak terhormat disebabkan tidak mempunyai kepribadian ( Effendi, Onong, 1981, 94 )