Teknologi sebagai Kebualatan Sistem
Peter Drucker berpendapat bahwa teknologi harus dianggap sebagai suatu sistem, yaitu suatu kumpulan dan satuan-satuan dan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan saling berkomunikasi. (“Work and Tools”, Technology and Culture). Sampai pada permulaan abad XX ini, istilah. teknologi telah dipakai secara umum dan merangkum suatu rangkaian sarana, proses, dan ide disampingnya alat-alat dan mesin-mesin.
Teknologi bukan saja dapat dipandang sebagaisuatu sistem, melainkan teknologi memang sebuah sistem nyata (real system). Untuk pengertian sistem dapatlah diikuti pendapat von Bertalanffy yang merumuskannya sebagai suatu himpunan unsur-unsur yang dalam keadaan saling berhubungan satu sama lain dan dengan lingkungan sekeliling, sedang real sistem ialah suatu entitas yang: diketahui dengan atau disimpulkan dari pengamatan dan ada secara bebas dari pengamat yang bersangkutan.
Teknologi adalah sebuah sistem, yakni suatu kebulatan terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain maupun dengan lingkungan sekelilingnya. Sistem apa atau yang bagaimana telah terjawab dengansistem keterampilan praktis, atau secara lebih umum suatu sistem penentuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu berdasarkan konsep efisiensi.
1. Gie, The Liang. Pengantar Filsafat Teknologi. Andi. Yogyakarta. 1996. ISBN-979-533-365-8
2. “Definition of technology”. Merriam-Webster. Retrieved 2007-02-16.
3. Franklin, Ursula. “Real World of Technology”. House of Anansi Press. Retrieved 2007-02-13.
4. “Technology news”. BBCNews. Retrieved 2006-02-17.
5. Stiegler, Bernard (1998). Technics and Time, 1: The Fault of Epimetheus. Stanford University Press. pp. 17, 82. ISBN0-8047-3041-3.6. Gehlen, Arnold. Man in the Age of Technology (European Perspectives Series) (Original Title: Die Seele Im Technischen Zeihalter). Columbia University Press, NY . 1980. ISBN-13: 9780231048538 ISBN: 023104853X