Aspek Tindakan Dan Perilaku Dalam Kemiskinan
Masyarakat nelayan merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai kelompok miskin dengan persentase lebih besar. Wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau membuat banyaknya wilayah pantai. Hampir di sepanjang pantai Indonesia hidup keluarga-keluarga nelayan yang hidup dalam kondisi kemiskinan. Mereka umumnya bekerja sebagai buruh nelayan, orang-orang yang mengambil upah sebagai anak buah kapal, atau awak kapal pencari ikan.
Masalah penelitian ini adalah: (1) Sumberdaya apa yang menunjang kehidupan nelayan miskin. Ini berarti mencoba mendata sumberdaya apa saja yang dimiliki nelayan miskin, untuk menjelaskan apakah mereka memiliki sumberdaya tetapi tidak memiliki kemampuan untuk memanfaatkannya atau tidak memiliki akses untuk memanfaatkannya dalam menunjang kehidupan mereka. (2) Bagaimana bentuk lingkungan sosial budaya nelayan miskin. Masalah ini penting untuk memahami bagaimana keterkaitan tradisi, nilai-nilai, dan struktur suatu masyarakat dengan kemiskinan yang dialami oleh nelayan tersebut. (3) Apa yang menjadi motivasi hidup nelayan miskin. Motivasi adalah sebab-sebab yang mendorong tindakan seseorang, motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif dari individu yang bersangkutan yang di dalamnya terdapat pengetahuan, perasaan, kepercayaan, perilaku, dan karakter. (4) Hal apa yang mendasari tindakan orang miskin. Tahap ini berkaitan dengan tindakan individu tersebut dipengaruhi oleh motivasi dari individu itu sendiri, kondisi dan alat-alat yang mendukungnya. (5) Permasalahan terakhir adalah apa saja yang menjadi tujuan hidup orang miskin, dalam hal ini tujuan hidup seseorang dipengaruhi oleh motivasi, tindakan, kondisi, alat-alat yang mendukung, dan lingkungan sosial budaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu antropologi dengan titik tekan pada kajian yang konsern pada pemahaman perilaku manusia dari sudut pandang pelaku. Tipe dasar penelitian ini adalah etnografis, dan dengan memperhatikan aspek yang menyeluruh dari fenomena yang terjadi (holistik). Konsekuensi dari hal tersebut, maka pendekatan yang dipakai adalah kualitatif.
Kondisi di lkasi penelitian menunjukkan tingkat kemiskinan sekitar 80 % dari masyarakat nelayan secara keseluruhan. Nelayan miskin umumnya memiliki pendidikan yang rendah dan tidak memilki peralatan yang memadai untuk menangkap ikan di laut. Mereka mencari ikan dengan peralatan sederhana atau menjadi buruh nelayan pada kapal-kapal pencari ikan yang cukup besar yang disebut dengan kapal bagan. Sistem bagi hasil dalam model pencarian ikan dengan kapal bagan terlihat merugikan nelayan karena keuntungan tidak pernah diperoleh buruh yang selalu beruntung hanya juragan atau pemilik kapal.
Kemiskinan nelayan menimbulkan pertanyaan bagaimana sebenarnya motivasi nelayan miskin dalam mengusahakan kehidupan mereka ke arah yang lebih baik. Dalam melihat ini sebenarnya suatu hal yang sangat penting adalah bagaimana hubungan antara sumberdaya yang dimiliki dengan motivasi hidup nelayan miskin. Untuk hidup yang lebih baik mereka bekerja sepanjang hari kecuali pada masa ikan tidak ada pada bulan terang atau musim badai. Sebagian mereka juga bekerja melakukan pekerjaan sampingan ketika tidak melaut seperti mencari kayu, tukang, mengojek, atau bertani di lahan yang mereka miliki.
Dasar dari tindakan motivasi mereka dalam memperjuangkan hidup ditandai dengan keinginan untuk maju dengan melakukan pekerjaan sebagai nelayan. Tetapi kondisi atau kenyataan yang mereka lihat tidak ada kesempatan atau peluang untuk mengeluarka mereka dari kehidupan yang sulit. Nelayan miskin menjelaskan hal yang menyebabkan mereka tidak bisa meningkatkan pendapatannya adalah peralatan yang kurang, hasil laut yang tidak banyak lagi, banyaknya nelayan luar yang menangkap ikan disekitar daerah tangkapan mereka, dan pemerintah yang tidak memperhatikan nasib nelayan. Hal-hal yang mendasari motivasi nelayan miskin tersebut adalah berkaitan dengan rendahnya sumberdaya manusia, rendahnya sumberdaya pendukung ekonomi, kurangnya kemauan untuk memanfaatkan peluang, dan struktur masyarakat nelayan itu sendiri.
Hal apa yang mendasari tindakan orang miskin. Tahap ini berkaitan dengan tindakan individu tersebut dipengaruhi oleh motivasi dari individu itu sendiri, kondisi dan alat-alat yang mendukungnya. Hal yang mendasari tindakan orang miskin berkaitan dengan motivasi, latar belakang keluarga, dan lingkungan. Ketiga aspek tersebut mendasari tindakan mereka yang berpengaruh pada ketidak mampuan mereka untuk mengubah kondisi kemiskinan mereka. Berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan hidup nelayan miskin, dalam hal ini tujuan hidup seseorang dipengaruhi oleh motivasi, tindakan, kondisi, alat-alat yang mendukung, dan lingkungan sosial budaya. Dengan latar belakang pengaruh semua itu tujuan hidup mereka menjadi elbih realistis melihat keadaan, mereka tidak muluk-muluk berharap keadaan menjadi lebih baik, juga harapan terhadap anak-anak mereka tidak terlalu tinggi, yang penting mereka berharap nasib anak-anak mereka lebih baik dari mereka sendiri.