Konsep Teknologi Pendidikan
Konsep Teknologi
Paradigma yang dikemukakan tentang Teknologi pada kajian Teknologi Pendidikan tidak mengambil konsep bahwa teknologi adalah suatu mesin atau sekedar alat membantu melakukan sesuatu. Finn menyatakan “selain diartikan sebagai mesin, teknologi dapat mencakup proses, system, manajemen, dan mekanisme pantauan baik manusia itu sendiri atau bukan, serta….secara luas, cara pandang terhadap masalah berikut lingkupnya, tingkat kesukaran, studi kelayakan, serta cara mengatasi masalah secara teknis dan ekonomis”.Teknologi dapat mengkatalisasi berbagai perubahan lain dalam isi, metode, dan semua kualitas proses mengajar dan belajar, sebagian kebanyakan mencetuskan berubahnya cara dari pengajar yang mengendalikan pembelajaran dan terhadap konstruktivis, orientasi kelas inquiry. Heinich, Molenda, dan Russel, 1993 (Salma, 2007:43) mengemukakan “teknologi merupakan penerapan pengetahuan atau cara berpikir bukan hanya produk seperti computer, satelit, dan sebagainya”.
Berdasarkan pendapat diatas konsep teknologi dapat disimpulkan merupakan suatu teknik atau proses, penerapan pengetahuan, tidak sekedar penggunaan mesin dalam rangka memcahkan masalah yang efektif dan efisien.
Konsep Teknologi Pendidikan
Ada beberpa pendapat tentang apa yang dimaksud dengan teknologi pendidikan. Istilah yang digunakan dalam bahasa inggris adalah instructional technologi atau educational technologi. Salah satu pendapat ialah bahwa ialah bahwa instructional technology means the media born of communications revolution hich can be used for instructional purpose alongside the teacher, the book and the blackboard (Commission on instructional Tehnologi dalam norman Beswick, resousce-Based Learning, 1997 hal 39). jadi yang diutamakan ialah media komunikasi yang berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan, alat-alat teknologi ini sering disebut “hardwere” antaralain TV,radio,Video, Teve, Komputer dan lain-lain. (Nasution, 2010, hal. 1.)
Definisi awal Teknologi Pendidikan adalah komunikasi audiovisual. Ely (1963) mengemukakan “Audiovisual communication is that branch of educational theory and practice primarily concerned with the design and use of messages, which control the learning process.”Audiovisual adalah cabang teori pendidikan dan praktik utama terfokus dengan perancangan dan penggunaan pesan, dimana mengatur proses pembelajaran. Konsep ini umumnya memandang Teknologi Pendidikan sebagai sinonim dengan pengajaran dan komunikasi audiovisual.
Mengigat bahwa objek teknologi pendidikan adalah belajar pada manusia maka akhir-akhir ini istilah “Teknologi Pendidikan” cendrung digantikan dengan “teknologi pembelajaran”. Pengantian istilah itu juga sekaligus memperluas kawasan penerapan. Yaitu tidak hanya lembaga pendidikan formal malaikan dimana saja belajar itu diperlukan dan berlansung termasuk organisasi belajar. (Yusuf Miarso, 2009 : 168)
AECT membentuk suatu komisi defenisi dan terminology pada tahun 1990 yang dipimpin oleh berbara B, Seels dengan 21 orang anggota. Setelah bekerja selama 3 tahun, komisi ini merumuskan defenisi dan terminology baru yang merupakan defenisi kelima tahun 1994 adalah sebagai berikut : “Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan , femanfaatan, pengelolaan serta penilaian proses dan sumber untuk belajar (Yusufhadi Miarso, 2009 : 134-140
Ilmu teknologi pendidikan telah berkembang sepanjang bidang dimiliki yang masing-masing. Oleh karena itu konsep teknologi pendidikan harus dikembangkan, terangkum dalam waktu dan bidang apapun. Teknologi Pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu konsep atau sebagai bidang praktik atau garapan.
Kawasan Teknologi Pendidikan
Peran Kawasan
Association for Educational Communications and Technology (AECT) mendefiniskan 5 domaian Teknologi Pembelajaran yaitu design, development, utilization, management, and evaluation. Pada tiap domain juga terdiri dari beberapa sub domain. Kawasan dari Teknologi Pendidikan membagi banyak kesamaan perjungan dalam mendefinisikan nya dan memperkuat landasanya, sebagaimana keilmuan social lainnya dan aplikasi keilmuan social (Luppicini, 2005). Definisi yang diikuti Luppicini (2005) tentang konsep kawasan Teknologi Pendidikan adalah suatu tujuan yang berorientasi pada pendekatan sistem pemecahan masalah memanfaatkan peralatan, teknik, teori, dan metode dari berbagai banyak bidang pengetahuan, untuk (1) merancang, menembangkan, dan menilai, efektifitas dan efisiensi sumber manusia dan mesin dalam hal untuk memfasilitasi dan mempengaruhi semua aspek pembelajaran, dan (2) pedoman agen perubahan dan perubahan sistem perubahan sistem dan praktek dalam hal untuk membagi dalam mempengaruhi perubahan dalam social.
Secara serempak dan dalam meliputi cara, suatu kawasan professional baru menjadi suatu bidang pengetahuan baru (atau displin profesional ) yang digabungkan. Fungsi suatu kawasan mencakup teori dan praktek dan untuk mengidentifikasi tugas-tugas para penyelenggara teknolog pembelajaran. Setiap fungsi mempunyai tujuan dan komponen (Seels dan Richey, 1994).
Dalam perkembangan terkahir, teknologi pendidikan yang didefinisikan sebagai teori dan praktik dalam desain, pengembangangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar. Defini tersebut mengandung pengertian adanya empat komponen dalm teknologi pembelajaran, yaitu:
· Teori dan praktik
· Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian
· Proses, sumber dan sistem
· Untuk Belajar (Yusufhadi Miarso, 2009 : 168)
Hubungan Antar Kawasan
Kawasan Teknologi Pembelajaran merupakan rangkungan tengan wilayah utama yang merupakan dasar pengetahuan bagi setiap kawasan. Para peneliti dapat berkonsentrasi pada satu kawasan, atau menjadi praktisi disemua kawasan. Meskipun para peneliti tersebut dapat menfokuskan diri pada satu kawasan atau cakupan dalam kawasan tersebut, mereka menarik manfaat teori dan praktik dari kawasan yang lain. Hubungan antar kawsan bersifat senergistik (Seel dan Richey, 1994).
Kawasan Teknologi Pembelajaran
Teknologi pendidikan tidak hanya sekedar menyangkut mesin-mesin yang dipergunakan dalam pendidikan dan pelatihan, tetapi merupakan proses yang ada hubunganya dengan kegiatan belajar – mengajar. Lebih dari itu teknologi pendidikan merupakan teori tentang tindak belajar manusia dari sekala aspek. Pemecahan masalah secara teknologi pendidikan menyangkut segala macam sumber belajar, baik yang direncanakan dan dipilih maupun yang dimanfaatkan untuk menimbulkan kegiatan belajar. Nana Sudjana, 1997 : 51)
(Yusufhadi Miarso, 2009 : hal 168) menyatakan dapat dilihat enam kawasan teknologi pendidikan /pembelajaran yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber dan system belajar
Desain
Kawasan desain mempunyai asal usul dari gerakan psikologi pembelajaran. Melalui jim Finn dan Leonord Silver, pendekatan system peblajaran secara bertahap mulai berkembang menjadi suatumetodelogi dan mulai memasuki suatu gagasan dari psikologi pembelajaran.
Desain didefinisikan sebagai “proses untuk menentukan kondisi untuk belajar” (Seel dan Richey),pembelajaran, dan karakteristik pembelajar. Teori desain sepenuhnya dikembangkan dibandingkan bidang yang lainnya yang mempunyai keyakinan besar sejak praktek 1994). Desain adalah fungsi perencanaan ketika strategi ditentukan. Perencanaan mempengaruhi seluruh proses desain instrucsional., bentuk fisik pesan, strategi tradisional dibentuk berdasarkan pengetahuannya sendiri. Tujuan desain adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul. Definisi ini adalah dalam persetujuan dengan definisi sekarang tentang desain dimana menunjukkan pada penciptaan kehususan (Ellington and Harris, 1986; Reigeluth, 1983; Richey, 1986).
Desain Sistem Pembelajaran (DSI) :
Desain system pembelajaran DSI adalah prosedur yang teroganisasi yang meliputi langkah-langkah penganalisisan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian dan penilaian pembelajaran.Kata Desain mempunyai dua makna yaitu tingkat makro dan tingkat mikro yang keduanya menunjukkan pendekatan system dan langkah pada pendekatan system. Dalam terminology sederhana, analisanya adalah proses pada definisi apa yang harus dipelajari; desain adalah proses bagaimana mengkhusukan bagaimana dipelajari; dikembangkan adalah proses memenulis dan produksi materi pembelajaran, mengimplementasi penggunaan materi dan strategi dalam konten yang actual dan mengevaluasi proses penentuan kecukupan materi. ISD secara umum merupakan prosedur linier dan berulang-ulang dimana permintaan seksama dan konsisten. Karakter proses pada semua langkah harus di lengkapa dalam hal untuk melayani sebagai pemeriksaaan dan keseimbangan satu sama lain. Pada ISD proses sangat penting sama seperti produk karena kepercayaan produk berlandasakan pada proses.(Richey dan Seels, 1994, hal. 33)
Desain Pesan
Grabowski (1991) Menurut “termasuk perencanaa/manipulasi dari bentuk fisik pada pesan dimana termasuk komunikasi antara pengirim dan penerima. ” (Seels& Richey, 1994). Fleming and Levie (1993) batasan pesan pada pola-pola atau tanda-tanda atau symbol yang memodifikasi kognitif, afektif, atau perilaku psikomotor. Desain Pesan cocok dengan kebanyakan tingkat micro melalui unit kecil seperti visual, urutan-urutan, halaman dan layar individu. Karakter lain rancangan pesan adalah ransangan yang dirancang harus dikhususkan pada media dan tugas pembelajaran. Ini artinya prinsip desain pesan akan berbeda tergantung apakah media statis, dymanis, atau kombinasi dari keduanya (foto, film atau gambar computer) dan apakah tugas termasu konsep atau formasi sikap, keahlian atau pengembangan strategi pembelajaran atau penghafalan (Fleming,1987; Fleming and Levie, 1993, Seel&Richey, 1994).
Strategi Pembelajaran:
Strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk manyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu pelajaran.
Pengkhususan untuk pemilihan dan uruta-urutan kejadian dan aktivitas dalam satu pelajaran. Perancang menggunakan teori strategi pembelajaran atau komponen sebagai prinsip pembelajaran, karakteristik; strategi pembelajaran beriteraksi dengan situasi pembelajaran. Situasi pembelajaran biasana menjelaskan model pembelajaran. Model pembelajaran dan strategi pembelajaran membutuhakn implementasi perbedaan model tergantung pada situasi waktu, isi yang alami dan jenis keinginan belajar (Joyce and Weil, 1972; Merrill, Tennyson, and Poscy, 1992; Reigeluth, 1987a, Seel&Richey, 1994).
Karakteristik Pembelajar :
Karakteristik pembelajaran adalah segi-segi latar belakang pengealaman pembelajaran yang berpengaruh terhadap efektipitas proses belajarnya
Penelitian pada karakteristik pebelajara biasanya penelitian berlebihan pada strategi pembelajaran, tapi diselesaikan untuk perbedaan tujuan: untuk menjelaskan permukaan pada pelajar yang membutuhkan perhitungan untuk desain. Untuk itu karakteristik pembelajaran, berdampak pada komponen studi pembelajaran dibawan strategi pembelajaran. (Seel&Richey, 1994).
Pengembangan
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesipikasi desain kedalam bentuk fisik
Pada proses pengembangan, teknologi pembelajaran memproduksi item yang dipilih dalam dokumentasi desain. Produk tersebut mungkin berupa, cetakm audio atau materi visual, dari sumber berbasis komuter, atau produk yang memasukkan beberapa perbedaan media berbasis computer. Cabang bidang development adalah dalam area produksi media, dan melalu tahun perubahan kapabilitas media membawa pada perubahan domain. Meskipun perkembangan teksbook dan tambahan pembelajaran lain mendahului film, timbulnya dlm menjadi pusat utama pertama dalam kemajuan pergerakan audio visual pada era modern Teknologi Pembelajaran. Pada dasarnya, domain perkembangan dapat dijelaskan dengan:
· Pesan yang didorong oleh isi ( the message which is content driven;)
· Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori (the instructional strategy which is theory driven; and)
· Manifestasi fisik dan teknologi – perangkat keras, lunak dan bahan pembelajaran ( the physical manifestation of the technology—the hardware, software and instructional materials.)
Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan materi seperti materi/perti buku-buku dan bahan-bahan visual yang statis, mesin dasar melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Subkategori ini termasuk huruf, gafis, dan fotografi, disajikan dan dibuat ulang. Materi cetak dan visual termasuk terdasar dan menembus teknologi. Dua komponen pda teknologi ini adalah materi text verbal dan materi visual.
Teknologi Audio Visual
Teknologi Audio visual adalah cara memproduksi atau menyampaikan materi menggunakan perlatan mekanis dan mesin elektrik untuk menyajikan pesan audio dan visual. Pembelajaran Audiovisual adalah karakteristik yang paling nyata dengan menggunakan perangkat keras dalam proses mengajar. Pembelajaran Audiovisual didefinisikan sebagai produk dan pemanfaatan materi yang termasuk pembelajaran melalui melihat dan mendengar dan yang tidak tergantung secara eksklusif pada pemahaman kata atau symbol yang sama lainnya. Biasanya, materi projek teknologi audiovisual, seperti film, slide dan tranparasi.
Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi berbasis computer adalah salah satu cara memproduksi dan menyampaikan materi/bahan menggunakan micorprosesor sebagai sumber dasar. CBT berbeda dengan teknologi lainnya karena informasi tersimpan secara elektronik dalam bentuk data digital dibandingkan dengan cetak atau cisual. Pda dasarnya, CBT menggunakan tamplan layar untuk menyajikan informasi pada siswa. Berbagai jenis aplikasi computer biasanya disebut (CBI), computer-based instruction (CBI), computer-assisted instruction (CAI) or computer-managed instruction (CMI). Merupakan aplikasi kang dikembangkan sejalan dengan teori beharior dan program pembelajaran, tapi saat ini lebih mencerminkan teori berbasis kognitif (Jonassen, 1988) khusunya untuk 4 aplikasi specifically, CBI. Aplikasinya adalah, tutorial, games, simulasi, dan data base. Karakteristik CBT kedua-duanya adalah hardware dan software dan umumnya memiliki karakter berikut:
Teknologi Terpadu
Teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan/materi dimana mencakupi beberapa media dibawah kendali oleh computer. Banyak yang percaya bahwa teknik yang paling canggih untuk pembelajaran melibatkan integrasi beberapa bentuk media dibawah pengaturan computer Sekeliling perangkat yang dikendalikan oleh komputer akan termasuk pemain videodisc, menampilkan perangkat tambahan, perangkat keras jaringan, dan sistem audio. Perangkat lunak mungkin termasuk videodiscs, cakram kompak, jaringan lunak, dan informasi digital. Ini semua dapat dikendalikan oleh pelajaran hypermedia berjalan dibawah sistem authoring seperti HyperCardTM atau ToolbookTM. Ciri utama dari teknologi ini adalah pelajar tingkat tinggi interaktivitas antara berbagai sumber informasi.
Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah aktifitas mengunakan proses dan sumber untuk belajar. Pemanfaatan merupakan kawasan Teknologi Pembelajaran tertua diantara kawasan-kawasan yang lain, karena penggunaan bahan audiovisual secara teratur mendahului meluasnya perhatian terhadap desain dan produksi media pembelajaran yang sistematis. Kawasan pemanfaatan berasal dari gerakan pendidikan visual yang tumbuh subur selama dekade pertama abad ini dengan didirikannya museum-museum sekolah.
Menurut Kevin Allen dalam Utilization Domain IT: 659 “Utilization is the act of using processes andresources for learning” (Seels & Richey, 1994, hal: 46). Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan penting karena fungsi ini memperjelas hubungan pembelajar . dengan bahan dan sistem pembelajaran. Keempat kategori dalam kawasan ini adalah mengitegrasinkan dalam struktur dan kehidupan oraganisasi adalah sebagai berikut;
Pemanfaatan media
Pemanfaatan media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya; bagaimana suatu film didesain sesuai dengan bentuk belajar atau kebutuhan belajar yang diinginkan.
Difusi Inovasi
Inovasi
Secara umum, inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau objek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain. Thompson dan Eveland (1967) mendefinisikan inovasi sama dengan teknologi, yaitu suatu desain yang digunakan untuk tindakan instrumental dalam rangka mengurangi ketidak teraturan suatu hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, inovasi dapat dipandang sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan tertentu.
Difusi
Difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial. Difusi dapat dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana pesannya adalah ide baru. Disamping itu, difusi juga dapat diangap sebaai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Jelas disini bahwa istilah difusi tidak terlepas dari kata inovasi. Karena tujuan utama proses difusi adalah diadopsinya suatu inovasi oleh anggota sistem sosial tertentu. Anggota sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi dan atau sub sistem.