Management dalam vpn sebagai keamanan jaringan intranet
Membangun suatu VPN membutuhkan pertimbangan dan pekerjaan yang cukup banyak, termasuk pemorgraman dan lain sebagainya. Suatu VPN berdasarkan dua prinsip, sesuai dengan namanya. Istilah virtual, berarti tak adanya represtasi fisik sebenarnya antara link ke dua site tersebut. Hal ini berarti tak adanya dedicated link antar ke dua lokasi yang diinterkoneksi tersebut. Sehingga tak perlu menarik kabel khusus antara ke dua lokasi. Tetapi dengan menggunakan jaringan yang telah ada yang juga digunakan oleh banyak perusahaan yang lainnya. Sehingga term virtual ini timbul dari kenyataan bahwa network ini dibangun di suatu environment yang tak hanya digunakan untuk keperluan VPN ini.
Istilah private berkatitan dengan istilah virtual. Membangun virtual network di atas infrastruktur yang dapat diakses oleh publik memberikan beberapa implikasi sekuriti. Informasi sensitif tidak ingin dibaca oleh pengguna lainnya yang tak berhak, atau misal oleh kompetitor. Sehingga harus diciptakan suatu mekanisme untuk menjaga informasi tetap bersifat terbatas. Cara satu satunya untuk mencapai ini adalah dengan menggunakan enkripsi, sehingga hanya pihak yang dipercaya saja, yang dapat mengakses informasi. Bagaimanapun juga ini memiliki beberapa implikasi hukum.
Aspek lainnya adalah otentikasi atau identifikasi bila diinginkan. Sehingga harus ditentukan cara untuk mengidentifikasikan pihak di seberang VPN yang berkomunikasi. Untuk ini dapat pula digunakan perangkat lunak enkripsi.