Metodologi Yang Berdasar Kepada KE
Software agent sebagai suatu sistem yang memiliki intelegensi (lihat bagian 3 tentang karakteristik software agent), dimana salah satu faktor intelegensi adalah adanya knowledge base. Sehingga dalam sudut pandang KE, agent dipandang sebagai sebuah Knowledge-Based System (KBS), yang tentu saja metodologi analisa dan desainnya pun akan tepat kalau merefer berdasar kepada analisa dan desain yang sudah dikembangkan oleh KE.
Beberapa peneliti mengembangkan metodologi AOAD yang merupakan ekstensi dari metodologi yang ada di KE. Seperti kita tahu Schreiber [Schreiber et al., 1994] mengembangkan metodologi analisis dan desain untuk KBS, yang kemudian terkenal dengan nama CommonKADS. Berdasar dari metodologi CommonKADS yang dikembangkan oleh Schreiber tersebut, munculah metodologi yang merupakan ekstensi dari CommonKADSkhusus untuk menangani masalah software agent ataupun MAS.
Glaser [Glaser, 1996] mengembangkan ekstensi CommonKADS untuk MAS dalam thesis PhD-nya, kemudian terkenal dengan nama metodologi CoMoMAS. Dalam CoMoMASGlaser mendefinisikan agent dalam model seperti tersebut dibawah:
1. Agent Model
2. Expertise Model
3. Task Model
4. Cooperation Model
5. System Model
6. Design Model
Iglesias [Iglesias et al., 1998] melakukan pendekatan yang hampir sama dengan apa yang dilakukan oleh Glaser, yaitu mengembangkan ekstensi dari CommonKADS untuk MAS, yang dia berinama MAS-CommonKADS. Permodelan untuk software agent yang dia kembangkan memasukan hal dibawah:
1. Agent Model
2. Task Model
3. Expertise Model
4. Coordination Model
5. Organisation Model
6. Communication Model
7. Design Model
Metodologi MAS-CommonKADSdari Iglesias ini sudah diaplikasikan dengan berhasil untuk mengembangkan proyek PROTEGER (MAS for Network and System Management) dan juga untuk pengembangan hybrid system dengan MAS (proyek ESPRIT-9119 MIX).