Pengujian Memory Span (Rentang Ingatan)

Pengujian Memory Span (Rentang Ingatan)
Banyak filusuf, psikolog, penulis atau pemikir-pemikir tertarik pada apa yang disebut dengan memori. Yang di maksud dengan memori di sini bukanlah memori yang merupakan alat penyimpanan pada komputer, tetapi daya ingat  atau ingatan yang ada pada manusia.

Memori (ingatan, daya ingat) adalah suatu proses di mana manusia dan organisme lainnya memasukkan informasi dalam ingatan (encoding), menyimpan informasi (storage), dan mengingat kembali (retrieval)suatu informasi. Layaknya memori komputer yang berfungsi menyimpan data, memori seorang manusia juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan data atau informasi. Siswa atau mahasiswa yang sedang menghadapi ujian akan mengeluarkan semua informasi yang telah dipelajari dan disimpan dalam otaknya. Seorang programmer bisa dengan lancar membuat suatu program adalah karena dukungan dari memori yang baik pula untuk mengingat algoritma dan semua perintah-perintah dari suatu bahasa pemrograman. Semua aktivitas sehari-hari seperti berbicara, memahami sesuatu, membaca, bersosialisasi, dan lain sebagainya, tergantung pada informasi yang telah dipelajari dan di simpan di dalam otak tentang lingkungan sekitar.

Memori memang sangat penting, namun sering kali  seseorang bisa lupa, tidak terkecuali seorang yang jenius sekalipun. Hal ini wajar terjadi karena peristiwa lupa seperti ini biasanya terjadi pada short-term memory.

Kapasitas short-term memoridapat diamati melalui memory span (rentang ingatan). Penelitian awal tentang memory span pada tahun 1956 memperoleh hasil yang  sangat penting bagi ilmu pengetahuan tentang memori, yaitu pada saat George Miller menulis artikelnya yang terkenal yang berjudul “The Magical Number Seven, Plus or Minus Two: Some Limit on Our Capacity for Processing Information”. Miller menerangkan bahwa manusia tidak dapat menyimpan banyak item pada satu waktu, jelasnya, manusia hanya bisa mengingat antara lima dan sembilan item. Penelitian tentang memory span pun terus berlanjut sampai tercapai suatu terobosan bahwa dengan latihan dan sistem yang terorganisas1.

Banyaknya pekerjaan, proses belajar dan aktivitas yang memerlukan ingatan yang baik, mendorong banyak individu, kelompok maupun organisasi untuk mengetahui seberapa besar memory spanseseorang.

Subscribe to receive free email updates: