Pengertian dan Dampak Globalisasi

Istilah globalisasi secara sempit sering dikaitkan dengan fenomena aktivitas ekonomi berskala global. Sesungguhnya ada banyak dimensi dalam fenomena globalisasi. Dalam lingkup ekonomi, globalisasi menunjuk ekonomi pasar (bisnis) yang terintegrasi secara global. Globalisasi ekonomi ini dimungkinkan oleh adanya perkembangan dan temuan tehnologi jaringan komunikasi , akses internet, tumbuhnya blok-blok kerjasama ekonomi regional (Uni Eropa, NAFTA, GATT,dsb), runtuhnya komunisme, dan menguatnya gerakan pasar bebas.

Dari sisi politik, globalisasi ditandai oleh pudarnya negara bangsa dan semakin kuatnya peran aktor-aktor non-negara. Globalisasi dapat juga berarti internasionalisasi yakni meningkatnya relasi lintas bangsa yang mengatasi identitas dan batas yurisdiksi negara. Globalisasi adalah suatu proses dimana manusia atau masyarakat dengan latar belakang berbeda-beda di berbagai belahan dunia berinteraksi secara ekonomi, politik dan budaya.

Pengintegrasian hampir semua aspek kehidupan manusia ke lingkup global menumbuhkan suatu peradaban baru atau semacam budaya global. Karena itu B. Herry Priyono mengartikan globalisasi bukan sekedar soal perdagangan bebas. Globalisasi sebagai perentangan cara hidup, cara berpikir, cara merasa, dan cara bertindak ke lingkup seluas bola dunia. Bukan hanya  seluas lingkup suku atau negara bangsa atau globalisasi. Dalam hal ini, globalisasi dipahami sebagai suatu cara pandang (way of life).

Ali Farazmand (1999) menyebutkan enam definisi globalisasi yang terkait dengan administrasi negara :

Globalization as internationalization
Globalisasi dimaknai secara sempit sebagai gejala semakin meningkatnya hubungan lintas batas  negara antar organisasi. Dalam administrasi negara ini bukan fenomena yang baru karena sejak dulu telah terjalin hubungan kerja sama ekonomi dan politik antar negara. Gejala internasionalisasi administrasi negara mulai menguat selepas berakhirnya Perang Dunia II. Fenomena internasionalisasi semakin menguat dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa dan badan-badan penopangnya. Pengaruh internasionalisasi terhadap ilmu administrasi negara ditandai dengan berkembangnya ilmu perbandingan administrasi negara.

Globalization as border openness
Globalisasi berarti dihapusnya aturan-aturan negara yang menghambat dan kebijakan proteksionis sehingga mempermudah terjadinya  transaksi finansial dan komunikasi secara cepat dan hubungan perdagangan dan budaya. Dunia yang tanpa batas ditandai oleh ekonomi yang disatukan secara global, pemerintahan global, budaya blobal yang homogen, dan akan berimplikasi pada tumbuhnya sistem administrasi negara global.Administrasi negara globalAdministrasi negara global berarti ”Thinking globally and acting locally” (berpikir global dan bertindak local). Munculnya konsep-konsep seperti ”new world”, ”global village”, ”global management” dan sebagainya menjadi tanda dari gejala administrasi negara global.

Globalization as process
Dari sudut pandang ekonomi politik, globalisasi bukanlah suatu fenomena baru tapi bagian dari proses akumulai kapital dalam kapitalisme modern yang telah berlangsung secara terus  menerus selama berabad-abad. Hanya saja saat ini berlangsung semakin intensif dikarenakan adanya penemuan-penemuan tehnologi modern.

Globalization as ideology
Ideologi dibalik globalisasi adalah ideologi demokrasi kapitalis Barat. Kekayaan (dan kekuasaan) informasi – termasuk propaganda – yang disebarkan ke seluruh dunia melalui media, press, komputer/internet, dan sistem komunikasi satelit menanamkan citra  sistem politik yang ideal yang perlu ditiru banyak negara. Kebebasan/kemerdekaan (freedom), liberalisme, individualisme, pasar bebas, hak asasi manusia (HAM), multikulturalisme, plural democracy, dan sebagainya menjadi kata-kata kunci dari kekuatan ideologi globalisasi. Ide-ide dalam ideologi globalisasi ini membutuhkan peran ekonomi politik dan administrasi negara yang minimal.

Globalization as phenomenon
Sebagai fenomena, globalisasi menunjuk pada segala sesuatu yang bersifat luas,  menyebar, dan di luar jangkauan batas waktu dan ruang (spasial). Dalam globalisasi waktu , jarak dan batas-batas teritorial menjadi tidak penting atau bukan lagi menjadi hambatan , dunia menjadi satu laksana kampung global. Dunia yang semakin menyatu jelas berdampak secara signifikan  pada eksistensi lembaga negara dan lembaga-lembaga lain yang batas teritorialnya tidak mudah dilanggar atau tertutup. Globalisasi membawa perubahan kekuasaan dan peran sosial, ekonomi dan politik dari lembaga negara.

Globalization as both transcending phenomenon and a process
Globalisasi sebagai suatu fenomena dan proses mendefinisikan globalisasi berlandaskan pada definisi-definisi globalisasi sebelumnya. Sebagai proses, globalisasi merupakan upaya akumulasi kapital yang dilakukan kapitalis  global dengan cara melakukan ekspansi usaha ke daerah-daerah baru dan mencari kesempatan atau peluang usaha baru demi meningkatkan akumulasi kapital skala atau level global.  Sebagai fenomena, globalisasi menunjuk keadaan-keadaan yang diakibatkan oleh adanya proses akumulasi kapital, baik itu dampak yang positif maupun negatif. Dalam perspektif ini semua aktor dan lembaga bisa menjadi penyebab dan terkena dampak dari globalisasi. 

Subscribe to receive free email updates: