System Definition
Menurut Mathiassen et al. (2000, p24), system definition merupakan deskripsi singkat dari sebuah sistem terkomputerisasi yang dinyatakan dalam bahasa sehari-hari. System definition menggambarkan properti mendasar untuk pengembangan dan penggunaan sistem. Hal tersebut mendeskripsikan sistem dalam konteks, informasi apa yang harus termuat didalamnya, fungsi mana yang harus tersedia, dimana hal tersebut akan digunakan, dan dalam kondisi pengembangan mana diterapkan.
Sebuah system definition seharusnya singkat dan tepat, dan berisikan keputusan yang paling mendasar tentang sistem.
Rich Picture
Menurut Mathiassen et al. (2000, p26), rich picture adalah sebuah gambar informal yang menggambarkan pemahaman pengembang sistem terhadap situasi yang dihadapi. Selain itu rich picture juga berfokus pada aspek-aspek penting dari situasi yang ada, yang telah ditentukan oleh pengembang sistem. Bagaimanapun, sebuah rich picture harus memberikan gambaran situasi yang singkat yang memungkinkan interpretasi dari beberapa alternative. Gambar menunjukkan contoh dari rich picture:
Gambar Rich picture
(Matiassen et al, 2000, p23)
FACTOR Criterion
Menurut Mathiassen et al. (2000, p39), FACTOR criterion terdiri dari 6 elemen, yaitu sebagai berikut:
a. Functionality: fungsi sistem yang mendukung tugas-tugas application-domain.
b. Application Domain: bagian-bagian dari organisasi yang mengatur, mengawasi, atau mengendalikan problem domain.
c. Condition: kondisi dimanasistem akan dikembangkan dan digunakan.
d. Technology: baik teknologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem maupun teknologi yang pada sistem yang yang akan dijalankan.
e. Object: objek utama didalam problem domain.
f. Responsibility: tanggung jawab dari keseluruhan sistem dalam hubungannya dengan konteks.
Problem Domain Analysis
Menurut Mathiassen et al. (2000, p45), problem domain adalah bagian dari konteks yang diatur, diawasi dan dikendalikan oleh sebuah sistem. Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk mengidentifikasi dan memodelkan problem domain. Problem domain analysis terdiri dari tiga aktivitas utama, seperti yang ada pada gambar berikut:
Gambar Aktivitas pada problem-domain modeling
(Matiassen et al, 2000, p46)
Application Domain Analysis
Menurut Mathiassen et al. (2000, p115), application domain adalah suatu organisasi yang mengatur, mengawasi, atau mengendalikan sebuah problem domain. Application domain analysis memfokuskan pada bagaimana target sistem akan digunakan dengan memenuhi kebutuhan function dan interface, seperti yang ada pada gambar berikut ini:
Gambar Application domain analysis
(Matiassen et al, 2000, p117)
Architectural Design
Menurut Mathiassen et al. (2000, p173), sistem yang berhasil tidak dapat dipisahkan dari rancangan arsitekturnya. Arsitektur membentuk sistem berdasarkan bagian-bagian dan kriteria perancangan tertentu. Arsitektur juga berfungsi sebagai kerangka kerja untuk aktivitas pengembangan selanjutnya. Aktivitas pada architectural design terbagi menjadi tiga, seperti yang ditampilkan pada gambar berikut ini:
Gambar Aktivitas pada architectural design
(Matiassen et al, 2000, p176)
Component Design
Menurut Mathiassen et al. (2000, p231), component design bertujuan untuk menentukan implementasi dari kebutuhan yang ada pada kerangka kerja arsitektural. Hasil dari component design adalah deskripsi dari komponen-komponen sistem. Aktivitas pada component design terbagi menjadi dua, yaitu design of components dan design of component connection seperti gambar berikut ini:
Gambar Aktivitas pada component design
(Matiassen et al, 2000, p232)