Konsep Dasar Akuntansi
Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan. Berbagai sumber atau penulis mengajukan sehimpunan atau seperangkat konsep dasar yang isinya berbeda – beda.
Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap penalaran dalam merekayasa akuntansi. Konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak selalu dapat diuji tetapi bermanfaat sebagai basis penalaran.
Berbagai sumber manyajikan daftar konsep dasar yang berbeda-beda karena perbedaan persepsi terhadap arti pentingnya suatu konsep untuk disebut sebagai konsep dasar. Konsep dasar yang satu dalam banyak hal merupakan turunan atau konsekuensi dari konsep dasar lainnya.
Kesatuan usaha harus dianggap sebgai badan atau orang yang berdiri sendiri dan bertindak atas namanya sendiri serta terpisah dari pemilik. Fungsi manajemen terpisah dengan fungsi pemilikan sehingga diperlukan pertanggungjawaban dalam bentuk statemen keuangan.
Kesatuan usaha dianggap akan berlangsung dan beroperasi terus dan tidak ada maksud untuk membubarkan. Statemen laba atau rugi menjadi statemen yang sangat penting untuk menilai kemempuan melaba sementara neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa potensi jasa.
Kos atau penghargaan sepakatan merupakan bahan olah akuntansi yang paling objektif setiap objek yang terlibat dalam transaksi atu kejadian harus dinyatakan dalam bahan olah iniagar dapat di proses secara lanjut. Kos merupakan pengukur atau pengkuantifikasian untuk menyatakan berbagai macam objek. Kos melekat pada objek kegiatan yang kontinues dalam upaya mendapatkan pendapatan akuntansi menggabungkan berbagai kos yang melekat pada komponen kegiatan tanpa memperhatikan nilai ekonomik baru yang melekat pada barang yang dihasilkan.
Penentuan konsep dasar menerut APB dipengaruhi oleh karakteristik lingkungannya dimana akuntansi keuangan beroperasi.
Konsep dasar itu, melandasi prinsip akuntansi yang berlaku umum juga berfungsi sebagai fondasi bagi prinsip akuntansi lain, yang berlandaskan pada karakteristik lingkungan yang sama.
Konsep dasar merupakan konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam penalaran dan perekayasaan. Konsep – konsep dasar, elemen – elemen, karakteristik dan keterbatasan akuntansi dan laporan keuangan , sebagaimana dinyatakan APB dalam statemen No 4, berturut- turut sebagai berikut :
Entitas akuntansi (accounting entity)
Makna entitas atau kesatuan akuntansi adalah perusahaan dianggap sebagai entitas ekonomi dan entitas hokum yang terpisah dari pihak – pihak yang berkepentingan, oleh karena itu informasi akuntansi hanya berhubungan dengan entitas dimaksud yang membatasi kepenmtingan para pemiliknya.
Kesinambungan ( going concern )
Suatu entitas akuntansi dipandang akan berjalan terus apabila tidak terdapat bukti sebaliknya. Hal itu, berarti bahwa perusahaan sebagai suatu kesatuan, dianggap akan melanjutkan usahanya berkesinambungan (going Concern), dimana sejak saat didirikannya tidak pernah ada niatan untuk dibubarkan.
3. Pengukuran sumber-sumber ekonomi dan kewajiban (Measurement of economic resources and obligations)
Akuntansi keuangan, terutama berkepentingan dengan pengukuran (Measurement) atas seluruh sumber-sumber ekonomi dan kewajiban-kewajiban perusahaan.
1. Periode akuntansi (Time Periods)
Proses akuntansi keuangan ini, adalah untuk menyajikan informasi tentang aktivitas ekonomi perusahaan dalam periode waktu tertentu.
2. Pengukuran dalam nilai uang (Measurement in term of money)
Akuntansi keuangan, menggunakan atribut pengukuran terhadap sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan serta seluruh perubahannya dalam satuan ukur uang (Term of money).
3. Dasar akrual (accrual)
Penentuan hasil usaha periodik, dan posisi keuangan perusahaan itu, dipengaruhi oleh metode pengakuan dan pengukuran atas sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahan, serta seluruh perubahannya pada saat realisasi penerimaan atau pengeluaran uang.
Harga pertukaran ( Exchange price )
Pengukuran dalam akuntansi keuangan terutama didasarkan pada harga pertukaran yaitu jumlah yang harus diterima atau dibayarkan dalam transaksi normal pada saat terjadinya.
Elemen – Elemen Laporan Keuangan.
Elemen – elemen laporan keuangan ( Basic Elemen ), berhubungan dengan perumusan arti atau makna dari item – item neraca dan laba rugi, Yaitu :
Elemen – Elemen Neraca :
Aktiva
Sumber – sumber ekonomi perusahaan, termasuk biaya – biaya yang telah terjadi yang dikui dan diukur berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Biaya – biaya yang telah dikeluarkan atau yang telah terjadi, dimasukan pada beban yang ditangguhkan ( deffered charges ), yang diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Namun, biaya tersebut tidk termasuk kategori sumber – sumber ekonomi perusahaan dalam artifisial.
Kewajiban
Pengorbanan – pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada waktu lampau, yang diakui dan diukur berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kewajiban tersebut, termasuk kewajiban yang ditangguhkan pembayarannya ( deffered liability ) namun kewajiban yang dimaksudkan bukan merupakan kewajiban dalam artifisial.
Ekuitas Pemilik
Selisih antara sumber – sumber ekonomi dengan pengorbanan – pengorbanan ekonomis perusahaan ekonomis perusahaan, atau selisih antara jumlah aktiva dan kewajiban perusahaan yang merupakan bagian dari hak pemilik. Namun hal xtersebut bukan suatu ukuran nilai perusahaan.
Dalam hubungan itu, posisi keuangan perusahaan ( neraca ), yang meliputi ketiga elemen :
- Aktiva
- Kewajiban
- Ekuitas Pemilik
Dan juga ada unsur – unsur yang inheren, yaitu : ketidakpastian, komitmen, dan hal – hal lainnya yang melekat pada perusahaan tertentu, dimana semua itu diperlukan pengungkapan yang cukup memadai sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.
Elemen – Elemen Laporan Laba Rugi
Pendapatan
Peningkatan jumlah aktiva atau penurunan jumlah kewajiban perusahaan, yang timbul dari transaksi penyerahan barang atau jasa, atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode, yang diakui dan diukur berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Beban
Penurunan jumlah aktiva atau kenaikan jumlah kewajiban perusahaan yang timbul dari konsekuensi transaksi pembelian barang atau jasa atau aktivitas usaha lainnya dalam suatu periode, yang diakui dan diukur berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Laba Rugi
Selisih lebih atau defisit antara jumlah pendapatan dengan beban dalam suatu periode akuntansi. Kenaikan atau penurunan tersebut, menambah atau mengurangi jumlah ekuitas pemilik perusahaan dalam satu periode akuntansi yang belaku umum.
Karakteristik dan keterbatasan Akuntansi dan Laporan Keuangan
Konsep dasar merupakan konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam penelaran dan perekayasaan. Disebut konsep dasar karena kalau konsep tersebut dianut akan mempunyai implikasi akuntansi tertentu. Konsep dasar dapat disebut dengan berbagai nama yaitu:
- postulat
- asumsi dasar
- prinsip mendasar / umum
- aksioma
- doktrin
- konvensi
- fundamental
- premis dasar
- kendala
SUMBER KONSEP DASAR
IAI/IASC
Ada dua konsep dasar (asumsi pelandas) yang disebut secara spesifik dalam rerangka konseptual IASC : basis akrual dan usaha berlanjut.
Paul Grady
Grady (1965) melakukan studi untuk menginventarisasi praktik akuntansi di Amerika untuk mengidentifikasi berbagai faktor lingkungan, kebiasaan, konsep, prinsip, praktek, metode, dan teknik yang membentuk teknik akuntansi berterima umum Amerika. Grady mengidentifikasi sepuluh konsep dasar yang dianggap melandasi praktek bisnis dan akuntansi di Amerika. Grady mendeskripsikan konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada statemen keuangan.
Konsep dasar merupakan konsep yang mendasari kualitas kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai keterbatasan yang melekat pada statement keuangan.10 konsep dasar menurut Paul Grady adalah:
Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik pribadi
- Entitas bisnis spesifik
- Usaha berlanjut
- Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akuntansi
- Konsistensi antara periode untuk entitas yang sama
- Keanekaragaman perlakuan akuntansi diantara entitas independen
- Konservatisma
- Keterandalan data melalui pengendalian internal
- Matearilitas
- Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran
Wolk, Tearney, dan Dodd
Mendaftar empat (4) konsep yang dianggap sebagai postulat dan beberapa konsep lain sebagai prinsip berorientasi masukkan yaitu recognition, matching, conservatis, disclosure,materialty dan objectivity dan prinsip berorientasi keluaran yaitu comparability, materialty, dan uniformity. Keempat konsep yang dikategorikan sebagai postulat adalah :
- Usaha berlanjut
- Periode waktu
- Entitas akuntansi
- Unit Moneter
Antony, Hawkins dan Merchant
Mendaftar sebelas (11) konsep yang dijadikan sebagai basis dalam membahas statemen keuangan yaitu:
- pengukuran dengan unit uang
- entitas
- usaha berlanjut
- kos
- aspek ganda
- periode akuntansi
- konservatisma
- realisasi
- penandingan
- konsistensi
- materialitas
Konsep dasar 1 sampai 5 dikategorikan sebagai pelandasan statemen posisi keungan, sedangkan konsep dasar 6 sampai 11 dikategorikan sebagai pelandasan statemen laba – rugi.
Paton dan Littleton
Seperangkat konsep dasar yang dikemukakan Paton dan Littleton (1970) merupakan konsep-konsep dasar yang dikenalkan sebelum sumber-sumber yang disebut sebelumnya. Buku Paton dan Littleton (P&L) yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1940 merupakan salah satu karya klasik yang mempengaruhi pemikiran akuntansi sesudah itu.
Konsep – konsep dasar yang dikemukakan P&L :
- entitas bisnis atau kesatuan usaha
- kontinuitas kegiatan atau usaha
- penghargaan sepakatan
- kos melekat
- upaya dan capaian atau hasil
- bukti terverifikasi dan objektif
- asumsi
Beberapa daftar diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tentang apa yang dimasukkan sebagai konsep dasar oleh berbagai sumber diatas. Perbedaan dapat terjadi karena perbedaan persepsi berbagai sumber tentang faktor lingkungan atau karena perbedaan pendefinisian makna atau status suatu konsep sebagai konsep dasar. Sebagai contoh, Grady menganggap bahawa hak milik pribadi merupakan suatu konsep dasar sedangkan penulis yang lain menganggap hak milik pribadi adalah suatu faktor lingkungan. P&L tidak memasukkan materialitas sebagai konsep dasar mungkin karena mereka mengaggaap bahwa materialitas lebih merupakan kriteria pemilihan informasi dan karenanya kurang validitas sebagai konsep dasar. Demikian juga konsep taksiran tidak dimasukkan dalam konsep dasar karena konsep taksiran lebih merupakan keterbatasan informasi keuangan daripada konsep itu sendirinya adalah konsekuensi atau turunan dari konsep entitas bisnis demikian juga konsep periode waktu dan konsep akrual, keduanya sebenarnya adalah turunan konsep dasar penandingan upaya dan hasil. Untuk menunjukkan konsep yang maknanya sama sering kali juga digunakan beberapa istilah ynag berbeda misalnya : kesatuan akuntansi, kesatuan usaha, kesatuan, entitas, kesinambungan, berlangsung terus dan kontinuitas usaha.
Suatu konsep dasar merupakan turunan atau konsekuensi logis dari konsep dasar yang lain sehingga terjadi perbedaan tentang banyaknya konsep-konsep yang masuk dalam seperangkat konsep dasar. Konsep sistem berapasangan misalnya, sebenar
Konsep – konsep yang diuraikan oleh P&L cukup lengkap karena dapat menjelaskan tentang faktor lingkungan dan praktik akuntansi yang berjalan pada jamannya. P&L juga menunjukkan kaitan antara konsep dasar yang satu dengan yang lain secara koheren, oleh karen itu, konsep dasar P&L dijadikan bahan bahasan utama karena menjelaskan konsep dasar lain yang merupakan turunannya dengan menunjukkan hubungan dengan konsep dasar P&L. Pembahasan konsep dasar terhadap standar atau praktik akuntansi, dan hal – hal penting yang berkaitan dengan konseep dasar bersangkutan.