Rekayasa Ulang Proses Bisnis
Perhatikan analogi berikut. Dimisalkan Andi adalah seorang pemain golf terkenal di Indonesia. Dia belajar bagaimana mengendalikan bola di cuaca berangin kencang, menggiring bola di area rumput hijau yang luas, memukul bola di lapangan hijau bergelombang, dan dapat mencapai target tanpa dibantu trainer. Suatu hari Andi mengikuti pertandingan golf di USA, saat itu dia menyadari lingkungan persaingan di sana tidak cocok dengan gaya bermainnya selama ini. Andi perlu mengubah ulang semua taktik permainannya, belajar kembali bagaimana mencapat target, memutar dan menghentikan bola di lapangan hijau yang penuh ‘gangguan’ dari orang-orang asing dan wartawan. Apabila Andi dapat mengubah ulang (reengineering), maka dia bisa bertahan, tanpa reengineering Andi takkan pernah menjadi pemenang.
Rekayasa Ulang Proses Bisnis (business Process reengineering/ BPR) adalah mencari dan mengimplementasikan perubahan radikal dalam proses bisnis utuk mencapai terobosan baru pada produk dan jasa.
Langkah-langkah BPR :
1. Identifikasikan proses-proses yang akan di-rekayasa ulang
Pahami proses yang menjadi kunci proses bisnis. Kunci proses bisnis adalah sekumpulan kegiatan terstruktur yang didesain unuk menghasilkan output tertentu bagi pelanggan atau pasar tertentu. Pahami kunci proses bisnis, kemudian ubahlah urutan dan struktur kegiatan-kegiatan tersebut untuk memperbaiki kepuasan pelanggan (pelayanan berkualitas dan cepat).
2. Tentukan teknologi
Sekali kunci proses bisnis dan kegiatannya telah diidentifikasi, maka teknologi informasi harus diterapkan ke proses bisnis tersebut. Sebagai contoh, perusahaan Saturn menggunakan basis data penjadualan produksi dan EDI (electronic data interchange) yang memungkinkan para supplier dan perusahaan Saturn seperti ‘satu’ organisasi.