Informasi Akuntansi Diferensial
Konsep Informasi Akuntansi Diferensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan alternative suatu tindakan tertentu dibandingkan dengan tindakan lain.
Dengan kata lain informasi tersebut diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternative tindakan yang terbaik di antara alternative yang tersedia.
Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial.
- Pengambilan Keputusan untuk Membeli atau Membuat Sendiri
- Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Suatu Produk
- Menghentikan atau Melanjutkan Produksi Produk tertentu
- Menerima atau Menolak Pesanan Khusus.
Keputusan Membeli atau Membuat Sendiri ( Buy or Make Decision)
Dalam keputusan ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :
1. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar.
2. Keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut.
Ad. 1
Apabila Keputusan yang pertama yang Diambil, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan ini, yakni :
a. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat dimanfaatkan jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
b. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat dimanfaatkan untuk usaha lain yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
Ad.2
Sedangkan keputusan pada alternative kedua dapat dibagi menjadi dua yakni sebagai berikut :
a. Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila biaya diferensial lebih kecil dari harga beli yang dapat dihindari , maka keputusan membuat yang dipilih. Akan tetapi apabila biaya diferensial yakni harga beli yang dapat dihindari lebih kecil dari biaya untuk membuat, maka keputusan membeli yang dipilih.
b. Diperlukan tambahan fasilitas produksi.
Membeli atau Membuat Sendiri dengan Pendekatan Konvensional dan Pendekatan Activity Based Costing.
Contoh :
Alternatif 1 (Membuat Sendiri)
Rincian Biaya pembuatan suku cadang pada PT “ Andalas Putra” adalah sebagai berikut (Jml Produksi : 100.000 unit)
Biaya Bahan baku ………………… Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja Rp. 2.000.000
Biaya Overhead Variable Rp. 800.000
Biaya Overhead Tetap
Biaya tetap langsung.
Biaya Supervisi Rp. 500.000
Biaya Sewa equipment Rp. 000.000
BIaya Tetap tidak langsung . Rp. 3.000.000
Total Biaya. Rp. 7.500.000
Alternatif -2 Membeli dari Pihak luar
Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp. 70 per unit.
Pendekatan Konvensional
Keputusan Membeli atau membuat sendiri berdasarkan pendekatan konvensional, biaya terhindarkan secara sederhana hanya diidentifikasikan berdasarkan besarnya biaya variable dan biaya tetap langsung. Biaya variable dan tetap langsung dianggap akan dapat dihindarkan jika alternative membeli suku cadang dari pemasok luar dipilih. Biaya tetap tidak langsung bukan merupakan biaya diferensial, karena alternative manapun yang dipilih, tidak akan terpengaruh oleh keputusan yang diambil.
Analisis Biaya Diferensial Alternatif Membuat atau Membeli denganPendekatan Konvensional
Alternatif Membuat
Biaya Bahan baku ……………… Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja Rp. 2.000.000
Biaya Overhead Variable Rp. 800.000
Biaya Overhead Tetap
Biaya tetap langsung. Rp. 500.000
Biaya Sewa equipment Rp. 700.000
Total Biaya Rp. 4.500.000
Biaya per unit : Rp. 4.500.000 / 100.000
Rp. 45 per unit
Alternatif Membeli :
Biaya Membeli = Rp. 70 x 100.000 = Rp. 7.000.000
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpul kan bahwa membeli dari luar tidak menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan dalam alternative membeli lebih besar Rp. 2.500.000 daripada alternative membuat sendiri.
Pendekatan Activity Based Costing.
Dengan pendekatan dalam konsep ABC (Activity Based Costing) biaya untuk pembuatan produk di atas dapat dirinci lagi ke dalam bentuk activity selain biaya-biaya dengan pendekatan tradisional.
Misal Perincian biaya tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Keterangan | Cost Driver dan Tarif per Cost Driver | ||
Cost Driver | Tarif per unit Cost Driver | Konsumsi Cost Driver | |
BOP | |||
Unit Level | |||
Biaya Tng List | Kwh | Rp. 30 | 50.000 |
Batch Related | |||
Bia Inspeksi | Jam Inspeksi | Rp. 150 | 10.000 |
Bia penanganan | Frekw pindah | Rp. 200 | .5000 x |
bahan | |||
Bia persiapan | Jam persiapan | Rp. 100 | 8.000 |
produksi | |||
Prod. Sustaining | |||
Bia rekayasa | Order rekayasa | Rp. 25.000 | 20 |
Dari informasi di atas dapat dibuat suatu perhitungan analisis dengan pendekatan Activity Based Costing dalam pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli dari pihak luar.
Penentuan Biaya Diferensial dalam alternative Membuat Sendiri
Biaya bahan baku Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja Rp. 2.000.000
Biaya overhead pabrik variable Rp. 800.000
Biaya Overhead Pabrik :
Unit level
Biaya tenaga listrik Rp. 1.500.000
Batch Related
Biaya penanganan bahan Rp. 1.000.000
Biaya persiapan produksi Rp. 800.000
Biaya inspeksi Rp. 1.500.000
Product sustaining
Biaya rekayasa Rp. 50.000
Biaya sewa ekuipmen Rp. 700.000
Jumlah Biaya Diferensial Rp. 8.850.000
Keputusan :