Transfer Pricing Negosiation Method.
Harga transfer yang dinegosiasikan adalah harga transfer yang disepakati antara divisi-divisi penjualan dan pembelian. Negosiasi harga transfer memliki beberapa keunggulan:
· Melindungi otonomi divisi dan konsisten dengan semangat desentralisasi.
· Manajer divisi cenderung memiliki informasi yang lebih baik tentang biaya dan laba potensial atas transfer daripada pihak luar.
Pada saat negosiasi harga transfer digunakan, manajer yang terlibat dalam suatu transfer yang diusulkan, dan membahas syarat dan ketentuan harga transfer. Kita tidak dapat mengetahui harga transfer secara pasti, namun kita dapat menetukan harga transfer secara memperkirakan dua hal:
· Divisi penjualan akan setuju untuk mentransfer hanya jika laba divisi penjualan meningkat sebagai hasil dari transfer.
· Divisi pembelian akan setuju untuk transfer hanya jika laba divisi pembelian juga meningkat sebagai hasil dari transfer
Harga transfer berdasarkan metode negosiasi merupakan harga transfer yang disepakati antara dua divisi yang terlibat dalam penjualan dan pembelian.
Beberapa keunggulan metode negosiasi ini adalah:
· Dapat melindungi otonomi masing-masing divisi dan hal ini konsisten dengan semangat desentralisasi.
· Manajer divisi cenderung memiliki informasi yang lebih baik dan akurat tentang biaya dan laba potensial masing-masing divisi dibanding jika mengandalkan informasi tersebut dari pihak luar perusahaan.
Pada saat dilakukan negosiasi antar divisi menyangkut harga transfer yang akan diputuskan, tentunya manajer masing-masing divisi akan mengajukan beberapa syarat (option) untuk mempertahankan kinerja divisnya masing-masing.
Jika masing-masing mananajer tidak dapat mengetahui atau menetapkan harga transfer secara pasti, maka harga transfer dapat diputuskan dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:
· Divisi penjual akan setuju untuk mentransfer barang ke divisi pembeli hanya jika laba divisi penjual meningkat sebagai hasil dari aktivitas transfer.
· Divisi pembeli akan setuju untuk menerima barang yang ditransfer hanya jika laba divisi pembeli juga meningkat sebagai hasil dari aktivitas transfer.
Divisi penjual tanpa kapasitas menganggur. Dimisalkan bahwa Plamongan Beverage tidak memiliki kapasitas yang menganggur, menjual 10.000 barel bir jahe setiap bulan dengan harga 20 per barel ke pihak luar. Untuk memenuhi pesanan dari pihak dalam harus menarik penjual sebesar 2000 barel dari pelanggannya yang biasa.
Pada rentang berapakah harga transfer akan membuat kedua divisi lebih baik dengan mentransfer 2000 barel di dalam perusahaan?
a. Divisi penjual, akan tertarik dalam proposal jika;
Harga transfer ≥ biaya variabel per unit + (margin kontribusi total pada hilangnya penjualan / jumlah unit yang ditransfer)
Jadi menurut divisi penjual, harga transfer harus paling tidak menutupi penerimaan pada penjualan yang hilang, yaitu 20 per barel. Ini masuk akal karena biaya menghasilkan 2000 barel sama dengan jika terjual ke pasar dalam maupun ke pasar luar. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa divisi penjualan kehilangan penerimaan 20 per barel jika mengtransfer ke pembeli pihak dalam.
b. Seperti sebelumnya, divisi pembeli Pizza dari pihak dalam, tidak akan bersedia membayar lebih banyak daripada 18 per barel seperti yang telah dibayarkan untuk bir yang serupa dari pemasok yang biasa pihak luar.
Harga transfer ≤ biaya yang dibayarkan kepada pemasok luar.
c. Oleh karena itu, divisi penjualan akan berkeras pada suatu harga transfer paling tinggi atau paling tidak 20. Tetapi divisi pembeli akan menolak setiap harga transfer di atas 18. Tidak mungkin memuaskan kedua divisi tersebut secara bersamaan; tidak ada kesepakatan pada harga transfer dan tidak ada harga transfer yang akan dilakukan. Apakah ini baik ? jawabannya adalah ya. Dari sudut pandang perusahaan secara keseluruhan, transfer tidak masuk akal.
Pada dasarnya, harga transfer merupakan suatu mekanisme untuk membagi antara kedua divisi setiap laba yang diperoleh perusahaan secara keseluruhan sebagai suatu hasil dari transfer. Jika perusahaan kehilangan uang karena ada transfer, tidak akan ada laba untuk dibagi, dan tidak akan mungkin bagi kedua divisi untuk sampai pada kesepakatan. Di sisi lain, jika perusahaan menghasilkan uang karena aktivitas transfer, akan terdapat laba potensial untuk dibagi, dan selalu dimungkinkan bagi kedua belah pihak untuk menemukan harga transfer yang sama-sama menguntungkan yang dapat disepakati yang meningkatkan laba kedua divisi tersebut dan akan berakibat dapat meningkatkan laba perusahaan secara keseluruhan.
Aspek Internasional Harga Transfer
Tujuan harga transfer berubah apabila melibatkan multinational cosporation (MNC) serta barang dan jasa ditransfer melalui batas-batas negara. Tujuan penentuan harga transfer internasional, sebagaimana dibandingkan dengan penentuan harga transfer domestik.
Tujuan penentuan harga transfer internasional terfokus pada meminimalkan pajak, bea cukai, dan resiko pertukaran asing, bersama dengan meningkatkan suatu posisi kompetitif perusahaan dan memperbaiki hubungannya dengan pemerintahan asing. Walaupun tujuan domestik seperti motivasi manajerial dan otonomi divisi selalu penting, mereka seringkali menjadi sekunder pada saat transfer internasional terlibat. Perusahaan akan berfokus bukan pada pembebanan suatu harga transfer yang akan menyerang rekening pajak total atau yang akan memperkuat anak perusahaan asing.