Knowledge menurut Davenp ort dan Prusak (2000, p 5-6) adalah suatu aliran p erp aduan dari ker an gka p en galaman, n ilai, infor masi kontekstual, dan p andan gan p ara ahli y an g meny ediakan suatu k eran gka kerja untuk men gevalu asi dan men ginkorp orasi p engalaman y ang baru dan informasi. Knowledge ini original dan diap likasikan dalam p emik iran p ara knowers. Pada organisasi, biasany a knowledge dilamp irkan tidak hany a dalam b entuk dokumen atau repositories tetapi juga p ada rutinitas, p roses, p raktik, dan norma organisasi. Knowledge diturunkan dari informasi sep erti halny a infor masi d iturunkan dari d ata. Jika informasi ingin dijadikan knowledge, manusia harus melakukan semua pekerjaan secara virtual. Transformasi ini terjadi melalui b eberap a aktivitas y ang ju ga d iawali huruf “C”:
• Comparison : bagaiman a infor masi men genai situasi saat in i dib andin gkan dengan situasi lain y an g sudah kita ketahui?
• Consequencies : imp likasi ap a y ang dimiliki informasi untuk p engamb ilan kep utusan dan tindakan?
• Connections : b agaimana knowledg e dihubun gkan d en gan y ang lainny a?
• Conversation : ap a y ang akan oran g lain p ikirkan tentang informasi ini?
Dengan demikian jelaslah, aktivitas knowledge-creating ini terjadi p ada dan di antara manusia. Ketika kita mencari data p ada records atau transaksi, dan informasi p ada p esan, kita mengikuti knowledge dari indiv idu-indiv idu atau groups of knowers, atau terkadang p ada rutinitas organisasi y ang disamp aikan melalui media terstruktur sep erti buku dan dokumen, dan kontak oran g ke orang.
Turban (2007, p 451-452) mendefinisik an knowledge seb agai informasi yang kontekstual, relevan, dan actionable. Hubun gan data, infor masi, dan knowledge dapat digambark an sebagai berikut:
• Comparison : bagaiman a infor masi men genai situasi saat in i dib andin gkan dengan situasi lain y an g sudah kita ketahui?
• Consequencies : imp likasi ap a y ang dimiliki informasi untuk p engamb ilan kep utusan dan tindakan?
• Connections : b agaimana knowledg e dihubun gkan d en gan y ang lainny a?
• Conversation : ap a y ang akan oran g lain p ikirkan tentang informasi ini?
Dengan demikian jelaslah, aktivitas knowledge-creating ini terjadi p ada dan di antara manusia. Ketika kita mencari data p ada records atau transaksi, dan informasi p ada p esan, kita mengikuti knowledge dari indiv idu-indiv idu atau groups of knowers, atau terkadang p ada rutinitas organisasi y ang disamp aikan melalui media terstruktur sep erti buku dan dokumen, dan kontak oran g ke orang.
Turban (2007, p 451-452) mendefinisik an knowledge seb agai informasi yang kontekstual, relevan, dan actionable. Hubun gan data, infor masi, dan knowledge dapat digambark an sebagai berikut:
Gambar Data, Informasi, dan Knowledge
Sumber : Efraim Turban, ” Information Technology for Management,”
John Wiley , 2007, p . 451.
M enurut Debowski (2006, p 16-18), knowledge adalah p roses menerjemahk an informasi (sep erti data) dan p engalaman masa lalu men jadi suatu rangk aian hubun gan y ang memp uny ai arti y ang dimen gerti dan diap likasik an oleh individu. Den gan b egitu, knowledge d ikemb an gkan melalui ad ap tasi dan intep retasi dari infor masi, k eahlian masa lalu, p engalaman, kesalahan-k esalah an, dan p engaruh lainny a. Ada dua tin gkatan kap abilitas y ang dap at diakses dalam p engaturan kerja p ada kondisi work-related knowledge, y aitu:
a. Explicit Knowledge
M erup akan knowledge y ang dap at dibagi den gan oran g lain, dap at didokumentasikan, dik ategor ikan, ditransmisikan k ep ada oran g lain seb agai informasi, d an diilustrasikan kep ada or an g lain melalui d emonstrasi, p enjelasan, dan dalam bentuk sharing lainny a. Declarative knowledge, y aitu serangk aian p rinsip dan fakta y ang dap at dijelaskan kep ada oran g lain, dan procedural knowledge, y ang memun gk inkan ap likasi dari p roses, merup akan dua bentuk utama dari explicit knowledg e.
b. Tacit Knowledge
Knowledge y ang men ggambark an akumu lasi d ari p engalaman d an p embelajaran seseorang dan sulit untuk direp roduksi atau dibagikan kep ada oran g lain disebut sebagai ta cit knowledge. Walaup un tacit knowledge sulit untuk didokumentasikan, d ikategorikan, dan d ibagi, or ganisasi ber gantun g p ada ta cit knowledge untuk memastikan good-quality dari p ilih an dan p ertimban gan- p ertimbangan. Pada lin gkup p ekerjaan, bany ak staff memp uny ai tacit knowledge tingkat tinggi y an g mer eka kemban gkan melalui p en galaman, p embelajaran, dan investigasi sumber daya yang ada. Hambatan untuk menerjemahkan knowledge ini men jadi suatu p roduk atau p roses y ang tangible men imbulk an dua masalah untuk organisasi: bagaimana mengidentifikasi siapa yang memiliki knowledge ini dan bagaimana caranya untuk memungkinkan orang lain mengaksesny a ketika merek a membutuhkan. Inilah y ang menjadi fokus utama dari knowledge management.
a. Explicit Knowledge
M erup akan knowledge y ang dap at dibagi den gan oran g lain, dap at didokumentasikan, dik ategor ikan, ditransmisikan k ep ada oran g lain seb agai informasi, d an diilustrasikan kep ada or an g lain melalui d emonstrasi, p enjelasan, dan dalam bentuk sharing lainny a. Declarative knowledge, y aitu serangk aian p rinsip dan fakta y ang dap at dijelaskan kep ada oran g lain, dan procedural knowledge, y ang memun gk inkan ap likasi dari p roses, merup akan dua bentuk utama dari explicit knowledg e.
b. Tacit Knowledge
Knowledge y ang men ggambark an akumu lasi d ari p engalaman d an p embelajaran seseorang dan sulit untuk direp roduksi atau dibagikan kep ada oran g lain disebut sebagai ta cit knowledge. Walaup un tacit knowledge sulit untuk didokumentasikan, d ikategorikan, dan d ibagi, or ganisasi ber gantun g p ada ta cit knowledge untuk memastikan good-quality dari p ilih an dan p ertimban gan- p ertimbangan. Pada lin gkup p ekerjaan, bany ak staff memp uny ai tacit knowledge tingkat tinggi y an g mer eka kemban gkan melalui p en galaman, p embelajaran, dan investigasi sumber daya yang ada. Hambatan untuk menerjemahkan knowledge ini men jadi suatu p roduk atau p roses y ang tangible men imbulk an dua masalah untuk organisasi: bagaimana mengidentifikasi siapa yang memiliki knowledge ini dan bagaimana caranya untuk memungkinkan orang lain mengaksesny a ketika merek a membutuhkan. Inilah y ang menjadi fokus utama dari knowledge management.
Properti dari Tacit Knowledge
|
Properti dari Explicit Knowledge
|
M amp u beradap tasi, berhadap an dengan
situasi-situasi baru
dan jaran g terjad i.
|
M amp u untuk untuk meny ebarkan,
merep roduksi untuk akses dan diap likasikan
kembali p ada organisasi.
|
Keahlian, know-how, know-why,
dan
care-why.
|
Dap at diajarkan,
dilatih
|
Kemamp uan untuk berkolaborasi,
berbagi visi, d an mentransmisikan suatu
culture.
|
Dap at diorganisasik an,
disistematisasi,
untuk menerjemahkan v isi men jadi misi dan
p anduan op erasional.
|
M elatih dan mengar ahkan untuk
mentransfer p engalaman atas knowledge
p ada basis one-to-one,
face-to-fa ce.
|
Transfer knowledge melalu i p roduk,
lay anan, dan
p roses dokumen.
|
Tabel Perbandingan Properti Tacit vs Explicit Knowledge
Sumber : Kimiz Dalkir, “Knowledg e Management in Theory and Practise,”
Elsevier In c., 2005, p . 8.
Jadi, dap at disimp ulkan bahwa knowledge merup akan informasi y ang actionable, relev an p ada waktu dan tempat y ang tep at, konteks y ang tepat, dan dengan cara y ang y ang tep at p ula sehingga dap at digunakan untuk men ghasilk an suatu kep utusan.