Metode Ekspositori
Menurut Tim MKPBM (2001: 171) metode ekspositori
sama seperti metode ceramah tetapi dominasi guru banyak berkurang, karena guru
tidak terus-menerus berbicara. Guru berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan membimbing siswa
dalam memahami materi serta memberi contoh soal.
Dalam metode ekspositori siswa tidak hanya mendengar dan membuat
catatan saja, tetapi juga membuat soal
dan bisa bertanya kalau tidak mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan
siswa secara individual, atau menjelaskan kembali kepada siswa secara
individual atau klasikal. Pada metode ekspositori siswa belajar lebih aktif
daripada metode ceramah. Siswa mengerjakan latihan soal sendiri atau juga dapat
berdiskusi dengan temannya.
Menurut David P. Ausubel yand dikutip oleh Tim MKPBM (2001: 171)
metode ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien
dalam menanamkan belajar bermakna. Sehingga metode ekspositori merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk
mengajar matematika.
Menurut David P. Ausubel yand dikutip oleh Tim MKPBM (2001: 171),
belajar dibedakan menjadi: belajar dengan menerima (reception learning) dan belajar melalui penemuan (discovery learning).
1.
Belajar dengan menerima (reception learning)
Belajar dengan menerima, materi
yang disajikan kepada siswa lengkap sampai bentuk akhir yang berupa rumus atau
pola bilangan.
2.
Belajar melalui penemuan (discovery learning)
Pada belajar dengan penemuan, bentuk akhir yang berupa rumus, pola atau aturan-aturan yang lain harus ditemukan oleh siswa sendiri. Proses penemuannya dapat dilakukan oleh siswa sendiri atau dapat pula dengan bimbingan guru.
Menurut Muhibbin Syah (2002: 144) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam.
Pada belajar dengan penemuan, bentuk akhir yang berupa rumus, pola atau aturan-aturan yang lain harus ditemukan oleh siswa sendiri. Proses penemuannya dapat dilakukan oleh siswa sendiri atau dapat pula dengan bimbingan guru.
Menurut Muhibbin Syah (2002: 144) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam.
a. Faktor internal (faktor dari dalam
diri siswa), yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.
b. Faktor eksternal
(faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa.
c. Faktor pendekatan
belajar, yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Pemilihan metode pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mengajar sangat penting karena dapat mempengaruhi belajar siswa. Dengan demikian, diharapkan penggunaan metode ekspositori dengan tepat akan menjadi metode yang baik untuk pembelajaran matematika.
Pemilihan metode pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mengajar sangat penting karena dapat mempengaruhi belajar siswa. Dengan demikian, diharapkan penggunaan metode ekspositori dengan tepat akan menjadi metode yang baik untuk pembelajaran matematika.