Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
1.      Kebutuhan Individu
2.      Tidak Ada Pedoman 
3.      Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4.      Lingkungan Yang Tidak Etis
5.      Perilaku Dari Komunitas
Sanksi Pelanggaran Etika :
1. Sanksi Sosial
 Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yangdapat ‘dimaafkan’
2. Sanksi Hukum
 Skala besar, merugikan hak pihak lain. 
Jenis-jenis Etika
1. Etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar 
2. Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus. 
- Etika khusus ini masih dibagi lagi menjadi etika      individual dan etika sosial. 
- Etika sosial dibagi menjadi:
- Sikap terhadap sesama;
- Etika keluarga
- Etika profesi misalnya etika untuk pustakawan,       arsiparis, dokumentalis, pialang informasi
- Etika politik
- Etika lingkungan hidupserta
- Kritik ideologi Etika adalah filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang ajaran moral sedangka moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dsb. Etika selalu dikaitkan dengan moral serta harus dipahami perbedaan antara etika dengan moralitas.
TEORI ETIKA
Teleology
- satu      tindakan dianggap secara moral benar atau bisa diterima jika itu      menghasilkan keinginan dari       sebagian orang, yaitu kesenangan, pengetahuan, pertumbuhan karier,      suatu kepentingan atau kegunaan diri.
- menaksir nilai moral dari suatu tingkah laku dengan memperhatikan akibat-akibatnya (consequentialism)
Dua Pendekatan Teleology :
1.  Egoisme: tingkah laku bisa diterima atau benar  dengan maksimalkan kepentingan diri anda, terkait dengan akibat-akibat dan alternatif solusi yang dapat menyumbang; dan  menambah manfaat kepada kepentingan diri sendiri
2.  Utilitarianism: tingkah laku dianggap benar jika dapat bermanfaat kepada kepentingan publik. 
BEBERAPA SISTEM FILSAFAT MORAL
- HEDONISME
- EUDEMONISME
- UTILITARISME
HEDONISME
Doktrin etika yang mengajarkan bahwa hal terbaik bagi manusia adalah mengusahakan “kesenangan” (Hedone)
1. Aristipos dri Kyrene (433 – 355s.M): 
- Yang      sungguh baik bagi manusia adalah kesenangan.
- Kesenangan      itu bersifat badani belaka, karena hakikatnya tidak lain dari pada gerak      dalam badan
2. Epikuros (341 – 270 s.M.)
- Kesenangan      adalah tujuan hidup manusia.
- Menurut      kodratnya setiap manusia mencari kesenangan. 
- Kesenangan yang dimaksud bukanlah kesenangan inderawi, tetapi kebebasan dari rasa nyeri dalam tubuh kita dan kebebasan dari keresahan dalam jiwa
Tinjauan Kritis
- Ada      kebenaran yang mendalam pada hedonisme: Manusia menurut kodratnya mencari      kesenangan dan berupaya menghindari ketidaksenangan. Tetapi apakah manusia      selalu mencari kesenangan? 
- Hedonisme      beranggapan bahwa kodrat manusia adalah mencari kesenangan sehingga      kesenangan disetarakan dengan moralitas yang baik. Tetapi jika demikian,      apakah ada jaminan bahwa kesenangan itu baik secara etis?
- Para      hedonis berpikir bahwa sesuatu adalah baik karena disenangi.  Tetapi sesuatu belum tentu menjadi baik      karena disenangi. 
- Hedonisme      mengatakan bahwa kewajiban moral saya adalah membuat sesuatu yang terbaik      bagi diri saya sendiri. Karena itu ia       mengandung paham egoisme karena hanya memperhatikan kepentingan      dirinya saja. 
EUDEMONISME
Aristoteles (384 – 322):
- Bahwa      dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan akhir yang disebut      kebahagiaan. Tetapi apa itu kebahagiaan?
- Manusia mencapai kebahagiaan dengan menjalankan secara baik kegiatan-kegiatan rasionalnya dengan disertai keutamaan.
UTILITARIANISME
- Anggapan      bahwa klasifikasi kejahatan harus didasarkan atas kesusahan atau      penderitaan yang diakibatkannya terhadap       terhadap para korban dan masyarakat.
- Menurut      kodratnya manusia menghindari ketidaksenangan dan mencari kesenangan.      Kebahagiaan tercapai jika manusia memiliki kesenangan dan bebas dari      kesusahan.
- Karena      menurut kodratnya tingkah laku manusia terarah pada kebahagiaan, maka      suatu perbuatan dapat dinilai baik atau buruk, sejauh dapat meningkatkan      atau mengurangi kebahagiaan semua orang. 
- Moralitas suatu tindakanharus ditentukan dengan menimbang kegunaannya untuk mencapau kebahagiaan umat manusia. (The greatest happiness of the greatest number)