Manusia dan Lingkungan Hidup : Manusia merupakan makhluk yang paling dimuliakan oleh Al-Khalik penciptanya. Makhluk hidup yang namanya manusia, baru dilahirkan sekitar satu atau dua juta tahun tahun yang lampau setelah segala sumber daya tersedia dan setelah ruang bumi ini tercipta. Dalam Buku Manusia Dalam Konteks Sosial Budaya dan Teknologi Karya Prof. Dr H. Nursid Sumaatmadja disebutkan bahwa :”Manusia dengan alam, ada dalam konteks keruangan yang saling mempengaruhi. Kadar saling pengaruh mempengaruhi tersebut sangat dipengaruhi tingkat berbagai penguasaan teknologi oleh Manusia. Hubungan manusia dengan alam di dunia ini sangatlah bervariasi”.( Dr H. Nursid Sumaatmadja : 1998:72 ).
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki daya pikir dan daya nalar yang tinggi dibandingkan dengan makhluk lainnya. Di sini terlihat bahwa manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang paling aktif. Karena manusia secara aktif dapat mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa yang dikehendaki. Kegiatan manusia ini dapat menimbulkan bermacam-macam gejala.
Manusia mendapatkan unsure-unsur yang diperlukan dalam Hidupnya dari Lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan hidupnya yang diambil dari Lingkungan. Maka berarti semakin besar perhatian manusia terhadap Lingkungan. Manusia merupakan Makhluk paling aktif dalam mengubah tatanan pada Lingkungan. Manusia bisa dengan cepat mengubah Lingkungan, karena perbuatan manusialah Lingkungan menjadi berubah dan kadang menjadi marah karena dirusaknya Lingkungan. Hubungna manusia dengan Lingkungan memang sudah tidak dapat dipisahkan lagi. Karena terkadang Manusia bergantung kepada alam dan ada juga Alam yang bergantung pada manusia.
EKOSISTEM
Yang dimaksud dengan ekosistem adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan dimana manusia merupakan bagian integral dari ekosistem tempat hidupnya. Ekosistem terdiri dari suatu komunitas Biota yang berinteraksi dengan Lingkungan fisiknya dan saling pengaruh mempengaruhi. Ekosistem ini terdiri dari bagian-bagian dnegan fugnsi-fungsi tertentunya. Dan untuk menunjang fungsi-fungsinya itu dioperlukan sumber energi. Setiap species menyesuaikan diri dengan tugas tertentu dalam ekosistem dan berfungsinya ekosistem bergantung kepada adanya kombinasi spesies yang sesuai dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu di dalam seluruh system.
Peranan manusia dalam ekosistem sangat luas. Sebab Lingkungan hidup masnuia tidak hanya terbatas pada sarana fisik kimia dan biologis saja tetapi termasuk pula di dalamnya persoalan ekonomi, sosio budaya dan agama. Segala macam perubahan dalam lingkungan hidup manuisa, mau tidak mau akan berpengaruh terhadap dirinya.
Manusia merupakan bagian intergral dari ekosistem maka apabila struktur dan sifat fungsional ekosistem rusak, akan mengakibatkan penderitaan pada manusia itu sendiri. Dengan perkataan lain, bila itu terjadi maka keseimbangan ekologi akan terganggu dengan akibat penderitaan pada manusia itu sendiri.
EKOLOGI
Tokoh yang berjasa mengangkat ekologi menjadi kajian yang bermakna adalah Ernest Haeckel (1866) seorang pakar biologi Jerman. Semula ekologi ini hanyalah merupakan subdisiplin Biologi. Namun pada perkembangan dewasa ini, ekologi itu dapat dikatakan menjadi kajian bidang mandiri. Ekologi itu berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu kata Oikos yang berarti Rumah atau tempat tinggal dan logos yang berarti studi atau telaah. Jadi secara harfiah ekologi itu berarti studi atau telaah tentang organisme di tempat tinggalnya. Secara lebih formal, ekologi itu berarti studi atau telaah tentang struktur atau fungsi alam atau studi tentang hubungan diantara organisme hidup dan keseluruhan faktor fisikal serta biological yang membentuk lingkunganya.
Organisme, Living organism, makhluk hidup
Yang diartikan organisme atau makhluk hidup pada konsep ekologi yaitu tumbuhan dan hewan. Dalam hal ini manusia termasuk kedalam kelompok hewan. Namun demikian karena manusia lebih cocok masuk kedalam kelompok hewan namun memiliki keistimewaan tersendiri, pembahasannya dikhususkan pada telaah ekologi manusia (human ecology).
Lingkungan, environment
Ehlich & Ehrlich dan Holdren (1973:4) mengemukakan, The environment is the unique skin of soil, water, geseos atmosphere, mineral nutrient and organism that covers this otherwise undistinguished planet. Dalam Undang-undang Indonesia Nomor 4 Tahun 1982, tentang ketentuan pokok pengelolaan Lingkungan Hidup Bab I Pasal 1 dirumuskan : Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya , keadaan, makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
POLUSI
Yang dimaksud dengan polusi adalah terjadinya pencemaran lingkungan yang akan mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan dan terganggunya kesehatan serta ketenangan hidup makhluk hidup termasuk manusia. Terjadinya polusi atau pencemaran lingkungan ini umumnya terjadi akibat aktifitas manusia yang berlebihan dan tidak terkontrol yang menyebabkan terjadinya pencemaran tanah, air dan udara. Yang akibatnya akan mengancam kelestarian Lingkungan.
Mengenai polutan dapat digolongkan kdalam dua hal yakni :
1. Yang bersifat kualitatif
Yaitu terdiri dari unsur-unsur yang alamiah telah terdapat di dalam alam tetapi jumlahnya bertambah sedemikian banyak sehinggga mengadakan pencemaran lingkungan. Hal ini dapat terjadi karena bencana alam dan karena perbuatan manusia, contoh polutan misalnya unsur nitrogen, fosfor dan lain-lainnya.
2. Yang bersfat kuantitatif
Terdiri dari unsur-unsur yang terjadi akibat berlangsungnya persenyawaan yang dibuat secara sintesis seperti, pestisida detergen dan lain-lan. Umumnya polusi lingkungan ditunjukan kepada faktor-faktor fisik seperti polusi suara, radiasi, suhu, penerangan dan faktor-faktor kimia seperti debu, uap, gas, larutan, awan, kabut, sosioekonomi dan kultur.
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan aktivitas manusia serta organisme lainnya. Bahan pencemaran itu disebut dengan polutan.
Menurut WHO, ditetapkan empat tahap pencemaran yaitu :
1. pencemaran tingkat pertama
pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian pada manusia, baik dilihat dari zat pencemarannya maupun waktu kontaknya dengan lingkungan.
2. Pencemaran tingkat kedua
Pencemaran yang mulai menimbulkan iritasi ringan pada pancaindera dan alat vegetatif lainnya serta menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem lainnya.
3. Pencemaran tingkat ketiga
Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menimbulkan sakit yang kronis.
4. pencemaran tingkat keempat
pencemaran yang telah menimbulkan dan mengakibatkan kematian dalam lingkungan karena kadar zat pencemaran terlalu tinggi.
SAMPAH
Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous). Soewedo (1983) menyatakan bahwa sampah adalah bagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan yang biologis.
Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;
Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60 – 70%, dan sampah anorganik sebesar ± 30%.
Salah satu sumber Menyebutkan tentang Sampah yaitu :
Pemusnahan sampah
Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat dilakukan secara sederhana sebagai berikut :
a. Penumpukan.
Dengan metode ini, sebenarnya sampah tidak dimusnahkan secara langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. Metode penumpukan bersifat murah, sederhana, tetapi menimbulkan resiko karena berjnagkitnya penyakit menular, menyebabkan pencemaran, terutama bau, kotoran dan sumber penyakit dana badan-badan air.
b. Pengkomposan.
Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan dapat menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi.
c. Pembakaran.
Metode ini dapat dilakuakn hanya untuk sampah yang dapat dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk menhindari pencemarn asap, bau dan kebakaran.
d. "Sanitary Landfill".
Metode ini hampir sama dengan pemupukan, tetapi cekungan yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini memerlukan areal khusus yang sangat luas.
Pemanfaatan Sampah
1. Sampah basah : Kompos dan makanan ternak
2. Sampah kering : Dipakai kembali dan daur ulang
3. Sampah kertas : Daur Ulang
Daur ulang
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan , pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.
Material yang dapat didaur ulang :
1. Botol Bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.
2. Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus kecualai kertas yang berlapis minyak.
3. Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue dll.
4. Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll
5. Plastik bekas wadah shampoo, air mineral, jerigen, ember dll
6. Sampah basah dapat diolah menjadi kompos.
Manfaat pengelolaan sampah
1. Mengehemat sumber daya alam
2. Mengehemat Energi
3. Mengurangi uang belanja
4. Menghemat lahan TPA
5. Lingkungan asri (bersih,sehat,nyaman)
Sumber : http://www.walhi.or.id/kampanye/cemar/sampah/peng_sampah_info/