Dengan pesatnya
perkembangan pemanfaatan komputer berkembangnya dalam tahap desain,
engineering, dan produksi maka jarak waktu yang diperlukan dari ide rancangan
sampai dengan produksi menjadi sangat pendek. Kondisi ini memungkinkan
perusahaan-perusahaan kelas dunia memilih startegi
inovasi sebagai senjata untuk memenangkan perebutan pasar dunia. Staregi
ini menjadikan daur hidup produk menjadi pendek.
Oleh karena itu,
manajemen yang bersaing dikelas dunia tidak cukup hanya memperoleh informasi
biaya periodik yang dihasilkan oleh sistem akuntansi tradisional, namun jauh
lebih penting dari itu, manajemen memerlukan informasi product life
cycle costs yang memungkinkan manajemen melakukan strategic cost analysis pada
saat mempertimbangkan peluncuran produk baru, penghentian produksi produk yang
ada, dan product profitability analysis .
Semakin pendeknya
daur hidup produk semakin memerlukan perancangan yang matang keseluruhan
pendapatan dan biaya yang diproyeksikan selama daur hidup produk, agar
investasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk desain dan pengembangan produk
dan untuk mesin dan ekuipmen yang bersangkutan dengan produk dapat tertutup dari kas masuk bersih selama
daur hidup yang diperkirakan.
Product Life Cycle Cost
Daur hidup produk ( product Life cycle ) adalah : waktu suatu produk mampu memenuhi
kebutuhan customer sejak lahir sampai
diputuskan dihentikan pemasarannya.
Biaya daur hidup produk ( product
Life cycle cost ) adalah: biaya yang bersangkutan dengan produk selama daur
hidupnya, yang meliputi : biaya pengembangan ( perencanaan,desain,pengujian),
biaya produksi (aktivitas pengubahan bahan baku menjadi produk jadi ) dan biaya
dukungan logistik ( iklan, distribusi, jaminan dan sebagainya )
Product life cycle costing adalah
sistem akuntansi biaya yang menyediakan informasi biaya produk bagi manajemen
untuk memantau biaya produk selama daur hidupnya.
Daur hidup produk paling diperlukan oleh perusahaan manufaktur yang
produknya mempunyai daur hidup yang pendek. Produk harus dapat menutup semua
biaya daur hidupnya dan menghasilkan laba tertentu selama daur hidupnya. Jika produk mempunyai daur hidup yang
panjang, perusahaan dapat menaikkan labanya dengan mengubah harga jual produk
dan dengan mengubah komposisi produk yang dijual. Perusahaan yang mempunyai daur
hidup yang pendek tidak memiliki kesempatan untuk mengubah harga jual atau
mengubah komposisi produk yang dijual. Oleh karena itu, pendekatan yang
dipakai oleh perusahaan yang yang daur hidupnya pendek harus bersifat proaktif,
yaitu dengan merencanakan sebaik-baiknya pendapatan dan biaya yang diperkirakan
akan diperoleh selama daur hidup produk. Umpan balik pelaksanaan
rencana pendapatan dan biaya selama daur hidup produk ini sangat membantu
manajemen dalam mengelola seluruh aktivitas sejak tahap pegembangan, produksi,
maupun tahap distribusi produk ke tangan customer.