Secara umum, tujuan
institusi itu adalah memenuhi segala kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan
keluarga, hukum, ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Adapun fungsi institusi
secara lebih rinci adalah sebagai berikut.
- Memberikan pedoman kepada masyarakat dalam upaya melakukan pengendalian sosial berdasarkan sistem ter¬tentu, yaitu sistem pengawasan tingkah laku.
- Menjaga stabilitas dan keamanan masyarakat.
- Memberikan
pedoman kepada masyarakat tentang norma tingkah laku yang seharusnya
dilakukan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Berdasarkan fungsi-fungsi institusi yang diungkapkan di atas, seorang peneliti yang bermaksud mengadakan penelitian tingkah laku suatu masyarakat selayaknya memperhatikan secara cermat institusi-institusi yang ada di masyarakat bersangkutan.
Menurut Mac Iver dan Charles H. Page, dalam bukunya yang berjudul Society: an Introductory Analysis yang ditulis dan disadur oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964: 78), elemen institusi itu ada tiga: pertama, association; kedua, characteristic institutions; dan ketiga, special interest.
Association merupakan wujud konkret dari institusi, ia bukan sistem nilai tetapi merupakan bangunan dari sistem nilai. Ia adalah kelompok-kelompok kemasyarakatan. Sebagai contoh, institut atau universitas merupakan institusi kemasya¬rakatan, sedangkan Institut Agama Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Universitas Padjadjaran, Universitas Airlangga adalah association.
Characteristic institution adalah sistem nilai atau norma ter¬tentu yang dipergunakan oleh suatu associaton. Ia dijadikan landasan dan tolok ukur berperilaku oleh masyarakat asosiasi yang bersangkutan. Tata perilaku dalam characteristic institution mempunyai daya ikat yang kuat dan sanksi yang jelas bagi setiap jenis pelanggaran.
Special interest adalah kebutuhan atau tujuan tertentu, baik kebutuhan yang bersifat pribadi maupun asosiasi. Sebagai sebuah gambaran ringkas, kita lihat contoh berikut ini: Keluarga merupakan asosiasi yang di dalamnya terdiri atas beberapa anggota keluarga. Para anggota keluarga terikat oleh aturan-aturan yang telah sama-sama disepakati. Aturan-aturan tersebut dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Institusi Keluarga
Institusi keluarga
adalah unit paling asas dan terpenting dalam proses pembentukan masyarakat.
Jika baik, sejahtera dan bahagia sesebuah keluarga maka akan baik, sejahtera
dan bahagialah generasi yang dilahirkan dalam sesebuah masyarakat. Sekiranya
institusi keluarga berpecah belah maka kesan sosial dan kesan ekonominya akan
dirasai oleh masyarakat dan generasi berikutnya. Oleh itu maju atau mundurnya
sesebuah negara adalah berpunca daripada institusi keluarga. Memandangkan peri
pentingnya pembentukan institusi keluarga yang mantap, wahana ini mengkaji
beberapa definisi keluarga dan membandingkan apakah yang dicapai melalui
pembentukan keluarga bahagia serta apa pula kesan-kesan yang dilaporkan telah
berlaku akibat konflik dan tidak ada persefahaman antara ahli dalam sesebuah
keluarga. Beberapa teori keluarga bermasalah juga dibentangkan bagi membantu
usaha memantapkan institusi keluarga.
n Struktur
egalisasi: masing-masing keluarga mempunyai ha yang sama dalam menyampaikan
pendapat (demokrasi)
n Struktur
yang hangat, menerima dan toleransi
n Struktur
yang terbuka, dan anggota yang terbuka: mendorong kejujuran dan kebenaran
(honesty dan authenticity)
n Struktur
yang kaku: suka melawan dan tergantung pada peraturan
n Struktur
yang bebas: tidak adanya aturan yang memaksakan (permisivenes)
n Struktur
yang kasar: abuse (menyiksa, kejam dan kasar)
n Suasana
emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman)
n Disorganisasi
keluarga (disfungi idividu, stress emosional)