Tujuan Audit Utang Lancar

Tujuan Audit Utang Lancar
Menurut Mulyadi dan Puradiredja (1998), “Tujuan audit utang lancar adalah:
1.   memperoleh  keyakinan  tentang  keandalan  catatan  akuntansi  yang  bersangkutan dengan utang usaha.
2.   membuktikan  keberadaan  utang  usaha  dan  keterjadian  transaksi  yang  berkaitan dengan utang usaha yang tercantum di neraca.
3.   membuktikan  kelengkapan  transalsi  yang  dicatat  dalam  catatan  akuntansi  dan kelengkapan saldo utang usaha yang disajikan di neraca.
4.   membuktikan kewajiban penyajian dan pengungkapan utang usaha di neraca.

Tujuan Audit Pembelian

Mengenai  tujuan  audit  atas  pembelian,  Mulyadi  dan  Puradiredja  (1998) menulis, “Pengamatan ini ditujukan untuk membuktikan: (1) adanya pemisahan tiga fungsi pokok: fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi dalam penanganan sistem pembelian, (2) setiap transakai pembelian dilaksanakan oleh lebih dari satu unit organisasi sehingga tercipta adanya pengecekan intern dalam setiap pelaksanaan transaksi tersebut” (h. 131).

Sedangkan mengacu pada pendapat Agoes (1999) mengenai tujuan audit atas pembelian sebagai berikut:
1. menilai ketaatan kegiatan pembelian terhadap prosedur dan kebijakan perusahaan yang berlaku.
2. menilai efektifitas kegiatan pembelian dalam penyediaan bahan baku dan bahan pembantu yang dibutuhkan.
3. menilai   efisiensi   kegiatan   pembelian   yang   dapat   dilihat   dari   biaya   yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan memelihara bahan baku dan bahan pembantu yang dibeli.
4. memberikan saran-saran dan rekomendasi yang diperlukan.

Subscribe to receive free email updates: