Perawatan Pencegahan (Preventive
Maintenance)
Preventive maintenance merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengamatan
secara berkala terhadap performansi sistem dan telah direncanakan terlebih
dahulu dalam jangka waktu tertentu untuk memperpanjang kemampuan berfungsinya
suatu peralatan. Perawatan ini bertujuan untuk mencegah kerusakan, menemukan
penyebab kerusakan atau berkurangnya tingkat keandalan peralatan dan menemukan
kerusakan tersembunyi.
Preventive Maintenance terbagi menjadi 4 kategori tugas, yaitu sebagai
berikut:
1. Time
Directed Maintenance
Time
directed maintenance
merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan berdasarkan variabel waktu. Kebijakan
perawatan lain yang sesuai untuk diterapkan pada kegiatan ini adalah periodic maintenance dan on condition maintenance. Periodic maintenance (Hard time maintenance)
merupakan kegiatan perawatan yang dilakukan secara periodik atau terjadwal.
Kegiatan yang dilakukan adalah
penggantian komponen secara terjadwal dengan interval waktu tertentu.
Faktor yang mempengaruhi periodic maintenance:
a. Faktor ekonomi
Kebijakan penelitian dilakukan
karena dihadapkan pada unit yang terhitung murah bila dibandingkan dengan
resiko yang ditanggung dan biaya yang lebih besar bila komponen atau unit
tersebut mengalami kerusakan apabila terjadi kelalaian.
b. Faktor keamanan
Kebijakan penggantian tidak
lagi berdasarkan nilai rupiah, tetapi dihadapkan pada keadaan apabila tidak
dilakukan, maka nyawa manusia menjadi taruhannya karena berhubungan erat dengan
keamanan dan keselamatan manusia.
On
condition maintenance
merupakan perawatan yang dilakukan berdasarkan kebijakan operator perawatan.
Kegiatan yang dilakukan pada kondisi ini adalah cleaning, inspection dan lubrication.
2. Condition
Based Maintenance
Condition
Based Maintenance
merupakan perawatan pencegahan yang dilakukan sesuai dengan kondisi yang berlangsung
dimana variabel waktu tidak diketahui secara tepat. Kebijakan yang sesuai
dengan keadaan tersebut adalah predictive
maintenance. Predictive maintenance
merupakan suatu kegiatan perawatan yang dilakukan dengan memeriksa dan
memelihara pada saat perawatan sudah benar-benar memerlukan pemulihan ke
tingkat semula. Hal ini dilakukan dengan memonitoring kondisi operasi peralatan
berdasarkan data-data dan informasi.
3. Failure
Finding
Failure
finding merupakan suatu
tindakan pencegahan yang dilakukan dengan cara memeriksa fungsi yang
tersembunyi (hidden function) secara
periodik untuk memastikan kapan suatu komponen akan mengalami kerusakan.
4. Run To
Failure
Kegiatan ini disebut juga no schedule maintenance dimana kegiatan perawatan ini tidak melakukan
usaha untuk mengantisipasi kerusakan. Suatu peralatan atau mesin dibiarkan
bekerja hingga mengalami kerusakan kemudian dilakukan perawatan perbaikan.
Kegiatan ini dilakukan jika tidak ada kegiatan pencegahan efektif yang dapat
dilakukan, tindakan percegahan terlalu mahal atau dampak gagal tidak
berpengaruh.