A. PENDAHULUAN
Pengaruh Gerakan Zaman Baru memang sudah lama dikenal dikalangan Kristen, sekalipun hal itu tidak disadari. Sebagai bagian dari dari ajaran Zaman Baru dan khususnya aliran yang tumbuh dalam sekitar kekristenan seperti Teosofi dan Christian Science yang berkembang di Amerika pada abad yang lalu. Pada masa kini yang mirip dengan Christian Science dipopulerkan dalam bentuk Inner Healing dan praktek-praktek ibadah yang mirip dengan praktek perdukunan. Yang mencampuradukan ajaran kristen dengan ajaran Zaman Baru (singkritisme).
B. TOKOH DAN PANDANGAN KEKRISTENAN ZAMAN BARU
1. TEOSOFI
Teosofi artinya hikmat Ilahi atau pengetahuan tentang Allah, ajaran ini dipelopori oleh Ny. Helena Petrovna Blavatsky (1831-1891). Ajaran Teosofi mempunyai akar mistik India , yaitu konsep Brahman-Atman, ajaran ini muncul, setelah Ny. Helena Petrovna Blavatsky berguru selama 7 tahun di Tibet dibawah asuhan para Mahatma sehingga mencetuskan ajaran mistik modern berupa keyakinan bahwa : Alam semesta ini menpunyai napas semestayang tidak berpribadiyaitu yang disebut “hikmat Ilahi”(theosophia); tugas manusia adalah untuk memperoleh hikmat ilahi ini dan menguasainya sehingga dapat hidup denan sempura di dunia ini”.
Peranan para Mahatma sangat penting dalam pemikiran teosofi modern, dan mereka dianggap makluk yang tinggi dan bijaksana yang tela mengalami segala inkarnasi, dan kini sewaktu-waktu turun ke bumi untuk mewujudkan kearifan Tuhan kepada beberapa orang. Para mahatma inilah yang telah membabtiskan Ny. Helena Petrovna Blavatsky dan mengajarkan tentang keajaiban-keajaiban karma dan rahasia reinkarnasi.
Ny Besant merupakan salah satu penganut teosofi melanjutkan ajaran yang telah diajarkan oleh Ny. Helena Petrovna Blavatsky, dibawah Ny. Besantlah teosofi dipropagandakan meluas melalui banyak sekali tulisannya yang disebarluasan melalui perkumpulan teosofi yang dipimpinnya.
Ny. Helena Petrovna Blavatsky dianggap sebagai pelopor ajaran teosofi dan Ny. Besant merupakan juru bicara dan merupakan ahli dogmatika yang meletakan dasar uraian-uraian apologetis dalam membela ajaran mistik yang esoteris ini.
a. Teosofi merupakan ajaran isoteris/mistik yang mencoba menguasai pengetahuan akan hikmat semesta itu melalui usaha-usaha spiritisme, astrologi maupun pemikiran mistik.
b. Dipercayai bahwa hikmat ilahi itu bahwa hikmat ilahi itu bisa diperoleh melalui intuisi, ilham maupun pencerahan.
c. Mempercayai ajaran tentang atman, karma, dan reinkarnasi roh. Dan para mahatma merupakan orang yag telah mencapai kesempurnaan hikmat itu, dan Yesus dipercaya sebagai titisan seorang mahatma dan roh titisan itu akhirnya menitis dalam diri Krishnamurti di abad modern ini.
2. CHRISTIAN SCIENCE
Christian Science artinya ilmu pengetahuan kristen, ajaran ini dipelopori oleh seorang tokoh wanita Mary Baker Eddy (1821-1910), ajaran ini cukup menarik karena memakai nama yang sudah populer yaitu Christian dan Science, karena itu memberi kesan modernisasi atau pengilmiahan kekristenan. Pada dasarnya diajarkan bahwa realitas satu-satunya adalah Allah dan roh. Sekalipun ada sebutan tentang Allah, namun bukanlah Allah dalam Alkitab, allah monisme yaitu hanya merupakan realitas roh semesta. Materi tidak merupakan realitas atau hanya merupakan realitas semu saja. (iblis, dosa, penyakit, dan maut tidak ada dan hanya merupakan buah pikiran saja).
Yesus dianggap sebagai ilmuwan pertama karena Yesus dianggap menganggap penyakit dosa, dan maut hanya semu saja. Penyembuhan dosa penyakit maupun maut dilakukan dengan mind cure yaitu penyembuhan dengan pikiran atau dengan kekuatan jiwa, mental cure yaitu menghilangkan pikiran-pikiran tentang dosa, maut, dan penyakit itu! Ang dimaksudkan dengan kelepasan yaitu lepas dari anggapan bahwa kita sakit atau berdosa. Itu berarti bahwa seorang yang telah mencapai kelepasan bila ia telah menyatukan rohnya dengan semesta/ilahi itu.
Ajaran ini memang sangat menarik yang menganggap bahwa manusia mempunyai hakekat roh ilahi dan manusia pada dasarnya baik, dosa, penyakit, dan maut dapat diatasi memlaui kekuatan bati yang ada di dalam diri manusia itu sendiri.
3. INNER HEALING DAN VISUALISASI
Dikalangan kekristenan tertentu dewasa ini dipopulerkan dengan ajaran Inner Healing (penyemuhan batin) yang merupakan perpaduan kekristenan Alkitab dengan beberapa pengajaran Zaman Baru. Dalam Inner healing ada asumsi bahwa penebusan Yesus masih belum melepaskan kita secara total sebab masih mewarisi sisa-sisa dosa atau luka batin dan pikiran khususnya yang masih mrupakan trauma masa kecil atau gangguan roh, dan ini hanya dapat dilepaskan melalui pelayanan pelepasan baik berupa penyembuhan batin (inner healing) dan penyembuhan ingatan (the healing of the memory).
Dalam ajaran ini pengaruh pandangan Carl Jung dan Freud yang memandang bahwa hidup manusia itu ditentukan oleh mekanisme interaksi badan, jiwa, pengalaman sejak masa kecil. Maka dalam inner healing halitu dikaitkan dengan campur tangan roh jahat, karena itu seseorang harus menerima pelayanan pelepasan. Disini kita melihat adanya jejak-jejak reinkarnasi hinduisme yang bercampur baur dengan psikoterapi/psikoanalisis dan juga kekristenan.
Agnes Sanford da John Sanford adalah orang yang pertama kali memasukan ajaran Iner healing dan visualisasi dalam gereja kristen, Sanford adalah penanut Carl Jung khususnya menyangkut Active Imagination (mebayangkan secara aktif) yang telah dipopulerkan oleh Carl Jung.
Kesamaan ajaran Inner Healing dengan Christian Science adalah sama-sama menanggap bahwa penyakit adalah hasil pikiran yang bisa dihilangkan dengan kekuatan pikiran (mind cure), adalah bahwa dalam ajaran kesembuhan ilahi dan inner healing, penyakit itu sering hanya diangap sebagai realitas roh saja yang bisa dilepaskan melalui pelepasan (deliverence), penyembuhan batin (inner healing), atau penyembuhan ingatan (memory healing), maupun dengan cara visualisasi. Luka-luka batin karena trauma masa kecil dapat dilepaska melalui pelepasan penyembuhan ingatan ( healing of the memories).
Pandangan sangat merendahkan arti penebusan Ktistus diatas kayu salib dan menambahkan dengan cara-cara manusia yang dianggap sama penting dengan salib itu. Mereka menganggap juga bahwa luka batin dapat disembuhkan oleh pembacaa Alkitab, karunia lidah bahkan roti perjamuan yang kita makan berubah menjadi daging Yesus ketika masuk kemulut dan akan menyembuhkab luka batin kita.
Kita perlu menyadari bahwa pada peristiwa perjamuan malam, ketika Yesus mengatakan , “inilah tubuhKU” itu hanya diperuntuhkan sebagai lambang. Lukas mengemukakan bahwa Perjamuan malam itu ditujukan untuk peringatan : “inilah tubuhKU yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan AKU” Lukas 22:19. tidaklah tepat kalau roti dan anggur dianggap mempunyai kekuatan magis untuk membersihkan batin kita! Alkitab tidak pernah menyebutkan bahwa pada saat yang sama daging/tuuh Yesus ada dimana-mana, kecuali dalam arti kiasan.
Praktek Visualisasi menjadi bagian dalam praketk inner healing. Pada prinsipnya ajaran Visualisasi adalah seperti yang diutarakan oleh David Hunt dalam bukunya “Beyond Seduction” dalam hubugan dengan praktek Visualisasi yan diajarkan dalam inner healing bahwa : “adanya anggapan bahwa melihat adalam “iman” gambaran yang dibayangkan adalah kunci untuk mencapai apa yang diperoleh yang menghasilkan iman dan kesembuhan; imajinasi; sering disamakan dengan ”penyataan” dan “visualisasi” dengan “wahyu”.
Teknik visualisasi yang dipopulerkan oleh Norman Vincent Peale, Robert Schuller, dan Jonggi Cho. Bagi Jonggi Cho mengajarkan bahwa doa dengan membayangkan (visualisasi/imajinasi) dapat menghasilkan mijizat berupa kenyataan seperti untuk tujuan mencari jodoh, meminta sepeda maupun meminta segala sesuatu. Jonggi Cho menulis dalam bukunya mengatakan : “kita harus melihat objek doa kita dengan jelas secara visual sehingga kita dapat merasakannya dengan emosi kita. Bila kita tidak melakukan “hukum iman” ini kita mustahil aka menerima jawaban akan apa yang kita minta”. Jadi doa iman bagi Cho khasiatnya terletak pada diri manusia yang berdoa itu. Disini Cho mengemukakan bahwa hukum iman adalah membayangkan secara visual. Jadi sangat bertolak belakang dengan apa yang diajarkan oleh Alkitab (Ibrani 11:1).