BAB II(5), Makalah Administrasi Perkantoran

2.6. Peranan Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional
Point sebelumnya yang berhubungan dengan makalah ini, bisa anda cek link di bawah ini.
Baca Juga Sambungan dari Makalah ini
Anggaran akan membantu secara langsung fungsi utama manajemen. Anggaran bersifat wajar, dan memuat tujuan yang dapat dicapai, maka perencanaan harus didasarkan atas penelitian pemeriksaan dan riset yang hati-hati. Anggaran yang dianggarkan tidak selalu benar dan tidak selalu sama dengan realisasinya. Agar dapat efektif, perencanaan yang dilakukan oleh manajemen harus diikuti dengan pengawasan.
Anggaran berfungsi sebagai perencanaan yaitu dikatakan sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. Perencanaan anggaran juga berkaitan dengan penyusunan anggaran.adapun pengertian pengawasan menurut Tunggal (2003 : 30) “Pengawasan adalah kegiatan pokok dri manajemen agar segala pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan”.
Handoko (2003: 359) Mengatakan bahwa :
Pengawasan adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang direncanakan”. (berdaya guna) dan efektif (berhasil guna) secara maksimal.
Sedangkan menurut Kadarman dan Udayana (2003 : 159).
Pengawasan (control) merupakan usaha yang sistematis untuk menetapkan Kinerja Standar pada perencanaan, untuk merencang sistem umpan balik informasi untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan dan mengukur signifikan penyimpangan tersebut serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan.
Dari definisi di atas dapat dikemukakan bahwa pengawasan merupakan proses umpan balik yang bertujuan agar setiap bagian orgnisasi berfungsi dengan efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dan dapat dilakukan penyempurnaan tujuan, rencana dan pelaksanaan. Menurut Mulyadi (2003 : 183) tujuan pengawasan atau pengendalian adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kekayaan orgnisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Pengawasan merupakan tindakan-tindakan perbaikan dalam pelaksanaan kerja agar supaya segala kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, petunjuk-petunjuk dari instruksi-instruksi, sehingga tujuan yang ditentukan dapat tercapai.

Pengawasan membutuhkan suatu alat pengukur untuk keseluruhan organisasi. Informasi yang diberi melalui anggaran biaya operasi ditujukan kepada pimpinan perusahaan dalam bentuk laporan perbandingan yang disusun sedemikian rupa.

Perbandingan antara hasil realisasi (actual) dengan rencana dan sasaran anggaran dianggap merupakan tahap pengawasan yang sangat penting. Pada setiap laporan realiasasi bulanan biasanya disajikan kedua hal tersebut, sehingga dapat menggambarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan biaya operasional, serta mencegah atau membatasi pemborosan juga biaya dapat ditekan sesuai dengan yang direncanakan dan mengatasi penyelewengan.

Dengan membandingkan anggaran itu dengan actual maka dapat dilihat seberapa jauh yang telah direncanakan tersebut menyimpang. Jika banyak penyimpangan maka hendaknya diarahkan agar kegiatan selanjutnya tidak menyimpang dan dicari letak atau penyebab penyimpangannya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Harahap (2003:14) “Untuk mengetahui penyimpangan dari rencana maka harus dilakukan perbandingan antara realisasi dengan anggaran ”.

Dalam rangka untuk tindakan perbaikan pada masa yang akan datang penyimpangan tersebut perlu dianalisa sehingga dapat ditetapkan apa yang menyebabkan terjadinya penyipangan tersebut. Dengan diketahui penyebabnya maka akan dapat pula diputuskan apa yang harus diperbaiki. Penyipangan itu sendiri ada yang menguntungkan perusahaan dan ada pula yang merugikan perusahaan. Hal ini sama seperti yang dikemukakan oleh Harahap (2003: 225) “Dalam hal biaya, maka jika biaya realisasi lebih besar dari pada anggaran dianggap tidak menguntungkan (unfavorable). Sebaliknya jika realisasi lebih rendah dari anggaran maka dianggap menguntungkan (favorable)”.

Dalam penerapan anggaran yang efektif maka kedua jenis penyimpangan tersebut akan dianalisis. Favorable dianalisis untuk dicontoh sedangkan unfavorable dianalisis untuk menghidarinya dimasa yang akan datang dan sekaligus dimanfaatkan untuk menilai siapa yang akan diberikan reward atau yang tidak diberikan atau ditindak.

2.7. Analisis Penyimpangan, Klik Disni

Subscribe to receive free email updates: