TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
Pemeliharaan TBM
a. Strip Weeding/Penyiangan
Adalah penyiangan gulma di sekitar bibit yang telah ditanam, tanaman harus bersih dari gulma pada jarak 1m ke arah kanan dan 1 m ke arah kiri. Strip widing dilakukan setiap 1 – 3 bulan sekali tergantung jumlah gulma yang tumbuh. Cara yang digunakan dapat menggunakan herbisida atau secara manual/dengan cangkul atau dengan herbisida Round up/Matador. Tujuan Strip Widing adalah :
b. Penunasan/Pewiwilan
Setelah usia tanaman 1-3 bulan harus dilakukan pengontrolan yaitu pengamatan terhadap kondisi tanaman terutama daun/tunas yang kurang tumbuhnya kurang baik. Setelah tahap ini dilakukan tahap selanjutnya adalah penunasan/pewiwilan. Tujuan dari penunasan adalah untuk mendapatkan tanaman yang baik/subur dengan bentuk batang yang tegak/lurus dan kulit batang mulus. Tunas yang dipotong adalah tunas yang kurang baik tumbuhnya, bisa berupa tunas samping atau tunas atas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penunasan adalah :
Adalah penggantian tanaman yang mati akibat penyakit atau akibat kerusakan lainnya dengan tanaman yang baru (tautan usianya tidak jauh berbeda). Sebelum penyisipan harus dilakukan inventarisasi terlebih dahulu, inventarisasi adalah pendataan tanaman yang tidak dapat tumbuh dengan baik. Biasanaya karena patah batang, serangan penyakit Jamur Akar Putih (JAP), kanker garis. Presentase keberhasilan tanaman ulang adalah 98.5% sedangkan sisanya (1.5%) biasanya harus di sisip.
Pada tanaman karet muda sering dijumpai tanaman yang tumbuhnya meninggi tanpa membentuk cabang. Tanaman ini pertumbuhan batangnya lambat sehingga terlambat mencapai matang sadap. Tanaman muda yang demikian, pada bagian ujungnya mudah dibengkokkan oleh angin, akibatnya akan tumbuh tunas cabang secara menyebelah, sehingga tajuk yang terbentuk tidak simetris. Keadaan cabang seperti tersebut di atas akan sangat berbahaya karena cabang mudah patah bila ada angin kencang. Ketinggian cabang yang dikehendaki umumnya antara dua setengah sampai tiga meter dari atas pertautan okulasi. Bagi klon-klon yang pertumbuhan cabangnya lambat dan baru terbentuk di atas ketinggian tiga meter, perlu dilakukan perangsangan untuk mempercepat pembentukan cabang agar tajuk tanaman lebih cepat terbentuk.
1. Pembuangan ujung tunas
Kurang lebih pada ketinggian 2m – 3m dari pertautan okulasi, tunas muda yang baru tumbuh di atas daun payung teratas dibuang dengan jalan dipotes atau di gunting.
2. Penutupan ujung tunas
Ujung tunas muda yang baru tumbuh serta masih berdaun merah dan lemas, ditutup atau dikerudungi dengan kertas atau kain yang sudah dicelup dengan parafin. Setelah tujuh hari, daun-daun yang tadinya berwarna merah, telah mengeriput dan tiadak berkembang.
3. Pengguguran daun (perompesan)
Payung teratas yang sudah tua pada tanaman berumur 1,5 – 2 tahun dirompes seluruhnya. Tiga minggu kemudian tunas calon cabang akan tumbuh.
4. Pemenggalan batang
Pemenggalan batang dilakukan pada ketinggian 2,5 – 3 tahun sedikit di atas kumpulan mata. Pemenggalan ini dilakukan pada waktu tanaman muda berumur 1 – 24 bulan, dimana pada waktu tersebut tanaman sudah mencapai tinggi kurang lebih lima meter. Pemenggalan dilakukan pada waktu awal musim hujan.
Perawatan Tanaman Menghasilkan
a. Strip Weeding/penyiangan
Strip widding adalah menyiangi areal selebar 1 m pada sisi kanan dan 1 m pada sisi kiri pohon karet dari gulma atau tanaman pengganggu. Gulma yang tumbuh disekitar pohon karet akan membawa pengaruh yang kurang baik terhadap pohon karet. Pengaruh yang kurang baik itu adalah :
Pemupukan
Salah satu aspek yang penting dalam hal pertumbuhan dan peningkatan produktivitas tanaman karet adalah pemupukan. Pemupukan harus memenuhi tiga syarat yaitu (1) tepat waktu, (2) tepat cara dan (3) tepat dosis, apabila tiga syarat ini tidak ditepati maka produksi akan kurang optimal. Pemupukan sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan ketika tanaman sedang membentuk daun muda.
Untuk mengurangi hilangnya pupuk karena erosi dan run off maka aplikasi pupuk harus benar-benar diperhatikan, sebaiknya pupuk yang mudah menguap (urea) harus dibenam bukan di tabur. Untuk daerah yang berlereng aplikasi pupuk seluruhnya harus dibenam (pocket) tujuannya agar tidak terbawa erosi. Waktu pemupukan dilakukan pada saat tanaman flush (daun muda mulai tumbuh).
a. Strip Weeding/Penyiangan
Adalah penyiangan gulma di sekitar bibit yang telah ditanam, tanaman harus bersih dari gulma pada jarak 1m ke arah kanan dan 1 m ke arah kiri. Strip widing dilakukan setiap 1 – 3 bulan sekali tergantung jumlah gulma yang tumbuh. Cara yang digunakan dapat menggunakan herbisida atau secara manual/dengan cangkul atau dengan herbisida Round up/Matador. Tujuan Strip Widing adalah :
- Menjaga tanaman dari gulma yang dapat merugikan
- Menghindari tanaman dari penyakit yang dibawa gulma
- Efisiensi pemupukan
b. Penunasan/Pewiwilan
Setelah usia tanaman 1-3 bulan harus dilakukan pengontrolan yaitu pengamatan terhadap kondisi tanaman terutama daun/tunas yang kurang tumbuhnya kurang baik. Setelah tahap ini dilakukan tahap selanjutnya adalah penunasan/pewiwilan. Tujuan dari penunasan adalah untuk mendapatkan tanaman yang baik/subur dengan bentuk batang yang tegak/lurus dan kulit batang mulus. Tunas yang dipotong adalah tunas yang kurang baik tumbuhnya, bisa berupa tunas samping atau tunas atas. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penunasan adalah :
- Tunas-tunas liar yang tumbuh di luar mata okulasi dihilangkan dengan pisau sampai pangkal tunas.
- Setelah mata okulasi tumbuh dijaga agar tumbuh lurus ke atas. Tunas-tunas samping diwiwil sampai 2.5 m dari permukaan tanah.
- Frekuensi penunasan dilakukan 2 minggu sekali terutama pada tahun pertama setelah penanaman.
Adalah penggantian tanaman yang mati akibat penyakit atau akibat kerusakan lainnya dengan tanaman yang baru (tautan usianya tidak jauh berbeda). Sebelum penyisipan harus dilakukan inventarisasi terlebih dahulu, inventarisasi adalah pendataan tanaman yang tidak dapat tumbuh dengan baik. Biasanaya karena patah batang, serangan penyakit Jamur Akar Putih (JAP), kanker garis. Presentase keberhasilan tanaman ulang adalah 98.5% sedangkan sisanya (1.5%) biasanya harus di sisip.
BAGIAN TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
d. Perangsangan percabangan
- BAG I, TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
- BAG II, TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
- BAG III, TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
- BAG IV, TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
- BAG V, TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
- BAG VI, TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
- BAG VII, TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
- BAG VIII, TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
- BAG IX, TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
- BAG X, TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN KARET
Pada tanaman karet muda sering dijumpai tanaman yang tumbuhnya meninggi tanpa membentuk cabang. Tanaman ini pertumbuhan batangnya lambat sehingga terlambat mencapai matang sadap. Tanaman muda yang demikian, pada bagian ujungnya mudah dibengkokkan oleh angin, akibatnya akan tumbuh tunas cabang secara menyebelah, sehingga tajuk yang terbentuk tidak simetris. Keadaan cabang seperti tersebut di atas akan sangat berbahaya karena cabang mudah patah bila ada angin kencang. Ketinggian cabang yang dikehendaki umumnya antara dua setengah sampai tiga meter dari atas pertautan okulasi. Bagi klon-klon yang pertumbuhan cabangnya lambat dan baru terbentuk di atas ketinggian tiga meter, perlu dilakukan perangsangan untuk mempercepat pembentukan cabang agar tajuk tanaman lebih cepat terbentuk.
1. Pembuangan ujung tunas
Kurang lebih pada ketinggian 2m – 3m dari pertautan okulasi, tunas muda yang baru tumbuh di atas daun payung teratas dibuang dengan jalan dipotes atau di gunting.
2. Penutupan ujung tunas
Ujung tunas muda yang baru tumbuh serta masih berdaun merah dan lemas, ditutup atau dikerudungi dengan kertas atau kain yang sudah dicelup dengan parafin. Setelah tujuh hari, daun-daun yang tadinya berwarna merah, telah mengeriput dan tiadak berkembang.
3. Pengguguran daun (perompesan)
Payung teratas yang sudah tua pada tanaman berumur 1,5 – 2 tahun dirompes seluruhnya. Tiga minggu kemudian tunas calon cabang akan tumbuh.
4. Pemenggalan batang
Pemenggalan batang dilakukan pada ketinggian 2,5 – 3 tahun sedikit di atas kumpulan mata. Pemenggalan ini dilakukan pada waktu tanaman muda berumur 1 – 24 bulan, dimana pada waktu tersebut tanaman sudah mencapai tinggi kurang lebih lima meter. Pemenggalan dilakukan pada waktu awal musim hujan.
Perawatan Tanaman Menghasilkan
a. Strip Weeding/penyiangan
Strip widding adalah menyiangi areal selebar 1 m pada sisi kanan dan 1 m pada sisi kiri pohon karet dari gulma atau tanaman pengganggu. Gulma yang tumbuh disekitar pohon karet akan membawa pengaruh yang kurang baik terhadap pohon karet. Pengaruh yang kurang baik itu adalah :
- Menjadi kompetitor tanaman karet untuk mendapatkan unsur hara, udara dan tempat tumbuh.
- Mengganggu dalam pemupukan tanaman karet.
- Menurunkan produksi karet kering
- Sebagai tempat persembunyian berbagai macam hama tanaman karet ada juga gulma yang berperan sebagai inang penyakit pada tanaman karet.
Pemupukan
Salah satu aspek yang penting dalam hal pertumbuhan dan peningkatan produktivitas tanaman karet adalah pemupukan. Pemupukan harus memenuhi tiga syarat yaitu (1) tepat waktu, (2) tepat cara dan (3) tepat dosis, apabila tiga syarat ini tidak ditepati maka produksi akan kurang optimal. Pemupukan sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan ketika tanaman sedang membentuk daun muda.
Untuk mengurangi hilangnya pupuk karena erosi dan run off maka aplikasi pupuk harus benar-benar diperhatikan, sebaiknya pupuk yang mudah menguap (urea) harus dibenam bukan di tabur. Untuk daerah yang berlereng aplikasi pupuk seluruhnya harus dibenam (pocket) tujuannya agar tidak terbawa erosi. Waktu pemupukan dilakukan pada saat tanaman flush (daun muda mulai tumbuh).