Hubungan Di Antara Pengobatan Alterantif Dengan Pengobatan Modern

Hubungan Di Antara Pengobatan Alterantif Dengan Pengobatan Modern 
Hubunganan di antara pengobatan alternatif dengan pengobatan modern bukanlah hubungan yang bersaing. Pengobatan kedua-duannya hidup saling berdampingan dan bersama-sama menyediakan pilihan pengobatan untuk bermacam-macam penyakit. Dalam bidang alternatif ada sifat yang bisa menyediakan bidang medikal dan sebaliknya. Walaupun kepercayaannya terhadap kesehatan berbeda pengobatan kedua-duannya saling melengkapi begunaanya. Para dokter bisa dikatakan sebagai spesialis ‘jasmani’ sedangkan para dukun bisa diumumkan spesialis ‘non-fisik’. Dalam kebudayaan Indonesia baik ‘sakit jasmani’ maupun ‘sakit jiwa’ dianggap sebagai sifat yang mempengaruhi kesehatan. Karena itu, dalam masyarakat ada kebutuhan untuk pengobatan kedua-duannya yang tersedia. Tampaknya semua responden dukun berpikir bahwa hubungannya di antara pengobatan kedua tersebut saling kerjasama dan saling membutuhkan. Dari wawasan ini pengobatan kedua-duannya bersifat lebih manjur kalau bekerjasama. Misalnya, ketika Bapak Hozmanto menghilangkan energi negatip kemudian silahkan masuk obat modern. Kalau energi negatip tidak dihilangkan kemudian obat-obat tidak mengalir karena energi negatip itu masih menolaknya. Demikian pula dalam kata Bapak Rofik “Dokter selalu memberi syarat kepada pasien. Dokter tidak punya rasa bersaing dan sebaliknya”. 



Banyak responden memakai pengobatan modern bersama dengan pengobatan alternatif untuk mengobati keluhan-keluhan pasien. Ada sifat-sifat yang bisa disediakan satu jenis yang tidak bisa disediakan dengan jenis lain dan sebaliknya. Misalnya, ada responden yang lebih suka pengobatan alternatif karena bersumber alami, murah dan bisa didapat di mana saja. Tetapi, mereka masih menganggap pengobatan modern sebagai lebih praktis, efektif dan mempunyai banyak bukti. Selanjutnya, juga ada responden yang memakai kedua-duannya untuk penyakit tertentu, yaitu kalau seseorang menderita penyakit ringan atau tidak luar dia mencari obat disediakan dukun. Pada pihak yang lain, kalau menderita dari penyakit yang serius dan mencari pengobatan disediakan dokter saja. Pada umumnya kira-kira lima puluh persen para responden yang mencari pengobatan alternatif setelah medis, menyatakan tidak sanggup melakukan pengobatan. Mereka memikirkan ini perilaku yang biasa dalam masyarakat Jawa. Memang pola ini juga dilakukan para dukun kalau sakit. Misalnya ketika Bapak Hozmanto menderita penyakit lahir dia melihat dokter, tetapi kalau dia sakit batin dia mencari bantuan alternatif seperti pengobatan dia sendirian. Apa saja alasan untuk pilihan pengobatan yang mana bisa diamati bahwa jenis kedua-duannya dipakai secara bergantian. 



Perbedaan Kepercayaan Pengobatan Terhadap Hal Kesehatan
Menurut pendapat responden, para dukun pengobatan medik bermanfaat untuk penyakit tertentu tetapi kemampuan terbatas. Ini karena kepercayaan medis terhadap kesehatan semata-mata dari ilmu pengetahuan. Pengetahuan ini hanya menganggap hal jasmani/fisik. Menurut pendapat David Abram, pola-pikir ini yang terbatas hanya mengobati persoalan yang dangkal dari luar daripada menghilangkan sama sekali. Karena itu persoalan ini bisa menimbulkan di tempat lain atau bentuk yang berbeda (Abram, 28.10.04:2). Dari wawasan kesehatan ini, sifat-sifat fisik tidak seharusnya diobati dalam isolasi.


Memang sulit sekali dari pikiran para dokter untuk percaya dengan penyakit dan penyebab penyakit yang tidak bisa kelihatan. Pola-fikir ‘spiritual’ yang dinilai dukun tidak ‘masuk akal’ untuk dokter. Karena itu Bapak Hozmanto menjelaskan hubungan pengobatan alternatif dengan pengobatan kedokteran hanya berbeda ‘pengertian saja’. Persoalan ini digarisbawahi artikel dalam surat kabar mengenai pasien yang kesakitan ‘energi negatip’ tetapi tidak bisa dikenal atau diobati para dokter.


Walaupun ada batasan dalam bidang medikal, penyakit yang sangat bersifat fisik lebih baik diobati jenis pengobatan ini. Bapak Hozmanto berpikir bahwa sering alasan-alasan mengapa pengobatan modern tidak bisa menyebuhkan pasien mungkin sebab energi negatip. Dalam situasi ini pengobatan kebatinan bisa menghilangkan energi negatip kemudian obat-obatan modern bisa menemuhi tujuannya. Kalau pengobatan ini bersamaan dipakai, itu lebih berhasil.



Analisis
Pebedaan yang terutama di antara pengobatan alternatif dengan pengobatan modern berdasarkan cara-pikir pengobatannya. Pengobatan pertama berpola-pikir logika yang menganggap penyakit yang bersifat lahir. Pola-pikir alternatif yang menganggap penyakit yang bersifat batin bersama lahir juga. Haslinya pertanyaan daftar menunjukkan bahwa ada kecenderungan untuk banyak responden memilih pengobatan modern sebagai pilihan utama kemudian memilih pengobatan alternatif kalau tidak bisa disembuhi. Walaupun para responden ini mengutamakan pengobatan modern mereka masih sadar dan bergantung pada tersedianya pengobatan alternatif seperti pengobatan yang memakai mantra atau tenaga dalam. Yang menarik, para responden ini cenderung mengutamakan pola-pikir modern dari pada pola-pikir tradisional. Dalam kata lain, seseorang lebih mudah mengidap penyakit tertentu sebagai penyakit fisik. Kalau obat-obat khusus fisik tidak menyembuhkannya lalu penyakit ini disebabkan sesuatu yang selain fisik. Lalu pengobatan alternatif lebih cocok dalam keadaan ini. Kalau ada pola untuk memakai pengobatan alternatif sebagai pilihan terakhir kemudian ada kemungkinan bahwa penyakit sudah parah atau lebih parah. Karena itu lebih sulit untuk diobati pengobatan alternatif karena kemungkinan bisa disembuhi dan hasilnya sudah rendah atau dikurangi.


Walaupun ada perbedaan di antara perspektif umum para dukun dengan para dokter terhadap kesehatan, sering pengobatan kedua-duannya saling dipakai. Para responden memiliki pendapat umum bahwa kesehatan termasuk sifat jasmani dan sifat rohani. Pada sisi yang sama ada persepsi bahwa sistem pengobatan yang lengkap termasuk pilihan pengobatan alternatif maupun pengobatan modern. Pengobatan modern merupakan spesialis penyakit fisik sedangkan pengobatan alternatif merupakan spesialis penyakit selain fisik. Lalu keadaan yang lebih memastikan untuk kesehatan adalah campuran pengobatan kedua-duannya oleh pasien. Kedua-duannya bisa menawarkan sifat-sifat yang tidak disediakkan jenis lain dan sebaliknya.



Walaupun ada keterbatasan dalam jenis pengobatan kedua-duanya, ada kesadaran terhadap kegunaan jenis lain. Misalnya pengobatan modern hanya menganggap sifat lahir dalam proses penyembuhan tetapi bisa mengobati penyakit lahir secara manjur. Pada sisi lain pengobatan alternatif tidak rasional tetapi bisa mengobati penyakit yang selain fisik.

Subscribe to receive free email updates: