Pada jaman yang serba modern saat ini, keberadaan oven microwave semakin mudah ditemui di rumah-rumah, apalagi harga microwave sudah terjangkau. Memasak memakai oven microwave menjadi pilihan karena gampang digunakan dan hemat energi.
Namun, banyak yang tidak menyadari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh oven microwave bagi kesehatan Anda. Artikel ini akan mencoba menjelaskan bahaya memasak makanan dengan oven microwave.
Namun, banyak yang tidak menyadari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh oven microwave bagi kesehatan Anda. Artikel ini akan mencoba menjelaskan bahaya memasak makanan dengan oven microwave.
Gelombang mikro (microwave) adalah energi elektromagnetik yang bergerak dalam kecepatan cahaya. Magnetron dalam oven microwave menghasilkan energi gelombang. Energi gelombang ini mengubah polaritas molekul dari positif ke negatif. Polaritas ini berubah jutaan kali setiap detik di dalam microwave. Oven microwave merensonansi molekul makanan dan membuat molekul terpolarisasi ini untuk beresonansi mengikuti frekuensi gelombang elektromangnetik jutaan kali setiap detik. Gesekan ini memanas makanan dan juga menyebabkan 'isomer struktural', yaitu, kerusakan struktur dari molekul makanan.
Oven microwave secara signifikan mengurangi nilai gizi makanan 60 sampai 90% dari tingkat normal. Seperti, vitamin B 12 yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan membangun sistem saraf, Vitamin C, Vitamin E, dan mineral penting. Kandungan flavonoid dari makanan berkurang hingga 97%. Flavonoid merupakan anti kanker. Kandungan glukosida, nitrilosides, alkaloid pada sayuran juga rusak.
Memanaskan ASI (Air Susu Ibu) dalam microwave dapat menghancurkan enzim yang membantu mencerna makanan, menyerap nutrisi dan melindungi bayi dari patogen. Susu formula untuk bayi juga kehilangan sebagian vitaminnya ketika dipanaskan menggunakan microwave. Asam-asam amino pada susu formula akan dikonversi ke isomer sintetis yang tidak aktif secara biologis. Asam amino seperti L-prolin dikonversi menjadi d-isomer, yang ditemukan berbahaya bagi sistem saraf dan ginjal.
Edisi ke-19 dari Journal Franz Weber memuat sebuah artikel yang menyatakan bahwa memasak makanan menggunakan microwave memiliki efek kanker pada darah. Penelitian yang telah dilakukan pada makanan yang telah dicairkan, dimasak dan dipanaskan dalam microwave, menunjukkan bahwa banyak molekul makanan berubah menjadi karsinogen. Glukosida dan galaktosida yang terdapat dalam makanan beku dikonversi menjadi zat karsinogenik. Alkaloid dalam sayuran diubah menjadi karsinogen. Asam amino yang terdapat dalam susu dan sereal yang dipanaskan dalam microwave juga berubah menjadi karsinogen. Karsinogen adalah zat-zat yang dapat memicu dan menyebabkan kanker.
Rusia mendeteksi penyakit microwave telah mempengaruhi ribuan pekerja yang terpapar gelombang dari microwave pada tahun 1950. Studi-studi ilmiah oleh Jerman, Swiss dan Rusia telah membuktikan bahaya dari oven microwave.
Senyawa dalam wadah plastik dan pembungkus plastik meresap ke dalam makanan yang dimasak dalam oven microwave dapat menyebabkan kanker. Bisphenol A adalah kimia beracun yang terdapat dalam botol plastik dapat meresap ke dalam makanan dan menyebabkan kanker, pubertas dini, obesitas dan diabetes.
Radiasi microwave dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia dan memakan makanan yang dimasak dengan microwave secara teratur dapat menyebabkan hilangnya memori, masalah emosional dan penurunan IQ. Makanan yang dimasak dengan microwave juga dapat menyebabkan penurunan produksi hormon. Penggunaan oven microwave telah dilarang di Rusia pada tahun 1976. Daripada menggunakan microwave, Anda dapat menggunakan oven konvensional untuk menghangatkan dan memasak makanan.