Penggunaan Energi Nuklir untuk Dunia Medis

Ketika kita berbicara tentang energi nuklir, pasti kita berpikir tentang bom nuklir dan efeknya. Padahal, Energi nuklir mempunyai manfaat positif. Salah satu bidang yang sering memanfaatkan energi nuklir secara luas adalah bidang kedokteran. Radiasi yang digunakan dalam kedokteran,
membantu memberikan informasi tentang fungsi dari organ-organ tertentu dalam tubuh. Dengan metode ini, dokter dapat memperoleh informasi yang cepat dan akurat dala mengdiagnosis kondisi pasien.

Radiasi juga digunakan untuk mengobati kondisi medis tertentu. Pengobatan ini sering digunakan dalam mengobati penyakit seperti hipertiroid, kanker, tumor neuroendokrin, kelainan darah dll. Penggunaan energi nuklir dalam medis umumnya sering digunakan untuk pencitraan medis dan gigi. Ada yang berbeda molekul organik radioaktif yang digunakan untuk berbagai jenis pencitraan. Seperti untuk pencitraan medis dan gigi Cobalt-60 digunakan, sedangkan Technetium-99m digunakan untuk mendeteksi penyakit dalam tubuh manusia. Energi nuklir yang memiliki kekuatan cahaya yang sangat kuat, dapat membantu dalam mengambil gambar di dalam tubuh.

Berikut ini  contoh penggunaan energi nuklir dalam dunia medis:
  • Untuk menganalisis fungsi ginjal.
  • Untuk memindai aliran darah ke jantung dan fungsinya.
  • Untuk memindai paru-paru dan menilai masalah pernapasan.
  • Untuk mengidentifikasi infeksi di bagian tubuh yang berbeda.
  • Untuk mengukur fungsi kelenjar tiroid
  • Untuk mengidentifikasi kelainan pada otak, seperti masalah aliran darah ke otak, kejang, kehilangan memori.
  • Untuk mengidentifikasi kelainan pada ginjal, esofagus, usus, dll.
Itu tadi beberapa manfaat penting dari penggunaan energi nuklir untuk kepentingan medis. Namun, penting untuk diingat bahwa tenaga nuklir memiliki efek samping tertentu.

Subscribe to receive free email updates: