Cabang-cabang filsafat
Telah kita ketahui bahwa filsafat adalah sebagai induk yang mencakup semua ilmu khusus. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu khusus itu satu demi satu memisahkan diri dari induknya, filsafat. Mula-mula matematika dan fisika melepaskan diri, kemudian diikuti oleh ilmu-ilmu lain. Adapun psikologi baru pada akhir-akhir ini melepaskan diri dari filsafat, bahkan di beberapa insitut, psikologi masih terpaut dengan filsafat.
Setelah filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu khusus, ternyata ia tidak mati, tetapi hidup dengan corak baru sebagai ‘ilmu istimewa’ yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Yang menjadi pertanyaan ialah : apa sajakah yang masih merupakan bagian dari filsafat dalam coraknya yang baru ini? Persoalan ini membawa kita kepada pembicaraan tentang cabang-cabang filsafat.
Ahli filsafat biasanya mempunyai pembagian yang berbeda-beda. Coba perhatikan sarjana-sarjana filsafat di bawah ini:
Telah kita ketahui bahwa filsafat adalah sebagai induk yang mencakup semua ilmu khusus. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu khusus itu satu demi satu memisahkan diri dari induknya, filsafat. Mula-mula matematika dan fisika melepaskan diri, kemudian diikuti oleh ilmu-ilmu lain. Adapun psikologi baru pada akhir-akhir ini melepaskan diri dari filsafat, bahkan di beberapa insitut, psikologi masih terpaut dengan filsafat.
Setelah filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu khusus, ternyata ia tidak mati, tetapi hidup dengan corak baru sebagai ‘ilmu istimewa’ yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Yang menjadi pertanyaan ialah : apa sajakah yang masih merupakan bagian dari filsafat dalam coraknya yang baru ini? Persoalan ini membawa kita kepada pembicaraan tentang cabang-cabang filsafat.
Ahli filsafat biasanya mempunyai pembagian yang berbeda-beda. Coba perhatikan sarjana-sarjana filsafat di bawah ini:
1. H. De Vos menggolongkan
filsafat sebagai berikut:
” metafisika,
” logika,
” ajaran tentang ilmu
pengetahuan
” filsafat alam
” filsafat sejarah
” etika,
” estetika, dan
” antropologi.
2. Prof. Albuerey Castell
membagi masalah-masalah filsafat menjadi enam bagian, yaitu:
” masalah teologis
” masalah metafisika
” masalah epistomologi
” masalah etika
” masalah politik, dan
” masalah sejarah
3 Dr. Richard H. Popkin dan
Dr Avrum Astroll dalam buku mereka, Philosophy Made Simple, membagi pembahasan
mereka ke dalam tujuh bagian, yaitu:
” Section I Ethics
” Section II Political
Philosophy
” Section III Metaphysics
” Section IV Philosophy of
Religion
” Section V Theory of
Knowledge
” Section VI Logics
” Section VII Contemporary
Philosophy,
4. Dr. M. J. Langeveld
mengatakan: Filsafat adalah ilmu Kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan
masalah:
” lingkungan masalah
keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya)
” lingkungan masalah
pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, logika)
” lingkungan masalah nilai
(teori nilai etika, estetika yangb ernilai berdasarkan religi)
5. Aristoteles, murid
Plato, mengadakan pembagian secara kongkret dan sistematis menjadi empat
cabang, yaitu:
a) Logika. Ilmu ini
dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat.
b) Filsafat teoretis.
Cabang ini mencangkup:
” ilmu fisika yang
mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini,
” ilmu matematika yang
mempersoalkan hakikat segala sesuatu dalam
kuantitasnya,
” ilmu metafisika yang
mempersoalkan hakikat segala sesuatu. Inilah yang
paling utama dari filsafat.
c) Filsafat praktis. Cabang
ini mencakup:
” ilmu etika. yang mengatur
kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup perseorang
” ilmu ekonomi, yang
mengatur kesusilaan dan kemakmuran di dalam negara.
d) Filsafat poetika
(Kesenian).
Pembagian Aristoteles ini
merupakan permulaan yang baik sekali bagi perkembangan pelajaran filsafat
sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari secara teratur. Ajaran Aristoteles
sendiri, terutama ilmu logika, hingga sekarang masih menjadi contoh-contoh
filsafat klasik yang dikagumi dan dipergunakan.
Walaupun pembagian ahli yang
satu tidak sama dengan pembagian ahli-ahli lainnya, kita melihat lebih banyak
persamaan daripada perbedaan. Dari pandangan para ahli tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa filsafat dalam coraknya yang baru ini mempunyai beberapa
cabang, yaitu metafisika, logika, etika, estetika, epistemologi, dan
filsafat-filsafat khusus lainnya.
1. Metafisika: filsafat
tentang hakikat yang ada di balik fisika, hakikat yang bersifat transenden, di
luar jangkauan pengalaman manusia.
2. Logika: filsafat tentang
pikiran yang benar dan yang salah.
3. Etika: filsafat tentang
perilaku yang baik dan yang buruk.
4. Estetika: filsafat tentang
kreasi yang indah dan yang jelek.
5. Epistomologi: filsafat
tentang ilmu pengetahuan.
6. Filsafat-filsafat khusus
lainnya: filsafat agama, filsafat manusia, filsafat hukum, filsafat sejarah,
filsafat alam, filsafat pendidikan, dan sebagainya.
Seperti telah dikatakan,
ilmu filsafat itu sangat luas lapangan pembahasannya. Yang ditujunya ialah
mencari hakihat kebenaran dari segala sesuatu, baik dalam kebenaran berpikir
(logika), berperilaku (etika), maupun dalam mencari hakikat atau keaslian
(metafisika). Maka persoalannya menjadi apakah sesuatu itu hakiki (asli) atau
palsu (maya).
Dari tinjauan di atas kita
dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam tiap-tiap pembagian sejak zaman
Aristoteles hingga dewasa ini lapangan-lapangan yang paling utama dalam ilmu
filsafat selalu berputar di sekitar logika, metafisika, dan etika.