Model Representasi Pengetahuan

Model Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan dimaksud untuk mengorganisasikan pengetahuan dalam bentuk tertentu. Untuk membuat sistem pakar yang efektif harus dipilih representasi pengetahuan yang tepat. Beberapa model representasi pengetahuan yang penting :
  1. Jaringan Semantik (Semantic Nets)
  2. Bingkai (Frames)
  3. Kaedah Produksi ( Production Rule)
Jaringan Semantik (Semantik Nets)

Jaringan semantik adalah tehnik representasi pengetahuanyang digunakan untuk informasi proprosional adalah pernyataan yang mempunyai nilai benar atau salah. Sebagai contoh:sebuah bujur sangkar mempunyai empat sis1. Informasi proporsional merupakan bahasa deklaratif karena menyatakan fakta.

Representasi jaringan semantik merupakan penggambaran grafis dari pengetahuan yang memperlihatkan hubungan hirarkis dari objek-objek. Komponem dasar untuk merepresentasikan pengetahuan dalam bentuk jaringan semantik adalah simpul (node) dan penghubung (link). Objek direpresentasikan oleh simpul. Hubungan antar objek-objek dinyatakan oleh penghubung yang diberi label untuk menyatakan hubungan yang direpresentasikan. 
 Bingkai (Frames)

Bingkai berupa kumpulan slot-slot yang berisi atribur untuk mendeskrepsikan pengetahuan. Pengetahuan yang termuat dalam slot dapat berupa kejadian, lokasi, situsi ataupun elemen-elemen lainnya. Bingkai digunakan untuk representasi  pengetahuan deklaratif.

Bingkai memuat deskripsi sebuah obyek dengan menggunakan tabulasi informasi yang berhubungan dengan obyek. Jadi bingkai mengelompokkan atribut sebuah obyek. Dengan demikian bingkai membantu menirukan cara seseorang mengorganisasikan informasi tentang sebuah obyek menjadi kumpulan data
Kaidah Produksi (Production Rule)

Kaidah menyediakan cara formal untuk merepresentasikan rekomendasi, arahan atau strateg1. Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk jika-maka (if-then). Kaidah if-then menghubungkan atesenden (atecedent) dengan konsekuensi yang diakibatkannya. Berbagai struktur kaidah if-then yang menghubungkan obyek atau atribut sebagai berikut (Adedeji,1992)
            IF premis THEN konklusi
            IF masukan THEN keluaran
            IF kondisi THEN tindakan
            IF atesendent THEN konsekuen
            IF data THEN hasil
            IF tindakan THEN tujuan

Premis mengacu pada fakta yang harus benar sebelum konklusi tertentu dapat diperoleh. Masukan mengacu pada data yang harus tersedia sebelum keluaran dapat diperoleh. Kondisi mengacu pada keadaan yang harus berlaku sebelum tindakan dapat diambil. Data mengacu kepada informasi yang harus tersedia sehingga ebuah hasil dapat diperoleh. Tindakan mengacu pada kegiatan yang harus dilakukan sebelum hasil diharapkan.

Subscribe to receive free email updates: